jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 11 Desember 2008

Nurwahid: PKS Award Untuk Apresiasi Kalangan Wanita


Liputan6.com, Jakarta. Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid menilai, "PKS Award" cukup positif untuk menghadirkan politik yang apresiatif pada kalangan wanita. Kepada pers usai salat Jumat di Masjid Baiturrahman, Kompleks DPR/MPR, Jakarta, Jumat (5/12), Hidayat Nurwahid menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam penganugerahan "PKS Award" itu.

Namun demikian, Ketua MPR itu memandang penting "PKS Award" sebagai bentuk apresiasi terhadap tokoh wanita. "Apalagi semua itu bertujuan untuk menghadirkan politik yang apresiatif, sehingga berpolitik kita adalah politik yang elegan, tidak saling fitnah dan merusak," katanya.

Ditanya mengenai pandangan bahwa PKS Award itu untuk merangkul kalangan nasionalis, Hidayat berpendapat bahwa PKS sejak awal tidak pernah mendikotomikan kubu nasionalis dan agama. Ditegaskannya bahwa walaupun azas PKS Islam, namun Indonesia bukanlah negara agama, sehingga sejak awal partai itu tidak membuat penghalang yang sulit ditembus kelompok-kelompok di luar Islam.

Ia mencontohkan Pemilu 2004 pemilih PKS tidak sedikit yang non Muslim. Demikian pula dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai daerah, PKS juga menggalang koalisi yang lintas agama seperti dengan Golkar atau PDIP. Ajaran Islam pun, kata Hidayat Nurwahid, juga tidak mengenal adanya sekat-sekat yang tegas tentang hal tersebut.

Penganugerahan "PKS Award" rencananya akan dilakukan di Jakarta pada 19 Desember 2008 dalam rangka peringatan 80 tahun kebangkitan perempuan Indonesia pada 22 Desember 2008 (Hari Ibu).

Sejumlah nama yang masuk dalam daftar nominasi penerima "PKS Award" antara lain Mira Lesmana, Neno Warisman, Bunda Ifet, Tuty Alawiyah, Nia Dinata, Dian Sastro, Ani Soetjipto, Dewi Motik, Maria Hartiningsih, Toeti Aditama, Rosiana Silalahi, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut), Megawati Soekarnoputri, Khofifah Indar Parawansa, Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan), Meuthia Hatta, serta sejumlah nama lainnya.

Dari nominasi nama tokoh-tokoh perempuan yang masuk, PKS akan memilih delapan orang yang dianggap layak mendapat "PKS Award", antara lain karena dianggap banyak memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia.(TOZ/ANTARA)


http://smsplus.blogspot.com/2008/12/nurwahid-pks-award-untuk-apresiasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar