jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 24 November 2008

PKS: Sayonara Konservativisme!


INILAH.COM, Jakarta. Boleh saja sejumlah simpatisan dan anggota PKS berpakaian muslim yang terkesan konservatif, namun untuk visi dan pikiran mereka berbanding terbalik dengan penampilan mereka.

Itu terlihat dari cara menggaet anggota baru dan meraih dukungan yang jauh dari kesan konservatif. Di tengah semakin tingginya tingkat konektivitas Internet di Indonesia, PKS tak melewatkan begitu saja kesempatan 'bermain' di dunia maya.

Mungkin dari sejumlah partai politik di Indonesia yang akan bertarung pada Pemilu 2009, PKS menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam meluaskan jaringan atau menjaring simpatisan baru.

Tak hanya itu, gaya kampanye yang dituangkan dalam sejumlah spanduk atau baliho dan media lainnya, juga amat dekat dengan gaya kaum muda yang jauh dari konservativisme.

Contoh paling nyata ketika pilkada di DKI Jakarta beberapa waktu lalu. PKS yang mendukung Adang Daradjatun, didominasi oleh warna oranye, warna yang akrab dengan kekinian dan kalangan belia.

Pemilihan kata-katanya dalam berbagai spanduk juga kerap menggelitik dan cerdas serta gaul.

Semua itu dilakukan karena PKS ingin terlepas dengan citra kolot dengan lebih mengakrabi kalangan muda dan seniman dalam beberapa manuver politiknya.

Ketua Bappilu PKS Anis Matta menegaskan PKS merupakan partai yang selalu mengikuti perkembangan zaman. PKS tidak ingin terjebak dalam pengelompokan aliran Islam tertentu.

"PKS sudah moderat dari dulu. Sikap dasar Islam itu moderat," ujar Ketua Bapilu DPP PKS, Anis Matta, kepada INILAH.COM, Jakarta, Sabtu (22/11).

Anis menjelaskan penampilan band Cokelat pada waktu lalu, menandakan PKS ingin merangkul semua pihak. "Kita berkolaborasi dengan seniman atau artis dalam tema yang sama. Senapas dengan semangat perjuangan," katanya.

Islam yang dianut oleh PKS, lanjut Anis, adalah Islam jalan tengah. Dalam menyikapi setiap persoalan, PKS tidak boleh terlalu keras atau terlalu lembut.

"Kita tidak mengenal Islam kiri atau kanan. Pengelompokan ini membuat kita kerdil, tidak bisa maju," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar