jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 24 Februari 2013

Kemenangan Aher-Deddy Membakar Semangat Kader PKS

dakwatuna.com - Kemenangan pasangan calon gubernur Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar dalam hitung cepat pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat 2013, membakar semangat kader Partai Keadilan Sejahtera.

“Ini akan menjadi energi bagi seluruh kader PKS di Indonesia untuk terus bekerja agar kemenangan-kemenangan dakwah bisa diraih di seluruh Indonesia,” kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKS Kepulauan Riau Abdul Rahman di Batam, Senin (25/2).

Ia mengatakan kemenangan Aher-Deddy menambah keyakinan dan kesolidan kader PKS dalam upaya memenangkan kandidatnya dalam Pilkada dan menghadapi Pemilu 2014.
 
“Insya Allah kemenangan ini merupakan awal kemenangan PKS di Pilgub selanjutnya, yaitu di Sumatera Utara,” katanya.

Menurut dia, hasil penghitungan cepat itu juga menunjukan analisis pengamat politik salah. Para pengamat sepakat riwayat PKS akan habis usai presidennya kala itu Luthfi Hasan ditetapkan sebagai tersangka korupsi.

“Hasil Pilgub Jabar telah menjungkirbalikan pendapat sebagian pengamat bahwa PKS telah selesai dan tamat pasca tsunami politik yang menimpanya,” ujar dia.

Senada dengan Abdul Rahman, Sekretaris Umum DPW PKS Kepri Raden Hari Tjahyono mengatakan kemenangan hitung cepat PKS di Pemilihan Gubernur Jabar dapat menambah semangat kader PKS yang ada di Kepri untuk terus bekerja.

Mengenai pandangan pengamat politik tentang “badai” yang dialami partai itu, ia mengatakan justru sebaliknya. Menurut dia, tudingan korupsi yang dialamatkan kepada mantan presidennya malah semakin membuat kader partai solid.

Meski begitu, kemenangan Aher-Deddy belum bisa mencerminkan keberhasilan partai itu dalam Pemilu 2014, kata dia. Menurut Raden, Pemilu Legislatif berbeda dengan Pemilihan Kepala Daerah. “Pilkada beda dengan Pileg, kalau Pilkada lebih ke figur,” kata dia.

Figur Ahmad Heryawan yang notabene “incumbent” dan ditopang Deddy Mizwar seorang budayawan yang cukup populer di mata masyarakat Jawa Barat menambah popularitasnya dalam memenangkan pemilihan gubernur. (dm/rol/ant)

Sumber: Dakwatuna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar