jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 15 Juni 2010

PKS Ubah Gaya Untuk Tambah Pemilihnya

TEMPO Interaktif, Jakarta. Pengamat politik dari Departemen Politik Universitas Indonesia, Arbi Sanit menilai Partai Keadilan Sejahtera saat ini sedang mengubah gaya dari partai Islam yang cenderung radikal menjadi partai Islam liberal.

"Ini manipulasi mengubah PKS untuk mengakali sikap pemilih di 2014. Mereka sedang ingin melebarkan pemilih karena selama ini banyak keluar dana tetapi pemilihnya terbatas. Tidak naik signifikan," kata Arbi kepada Tempo melalui telepon, Ahad (13/6).

Menurut Arbi, PKS sedang melihat sikap anti radikalisme Islam semakin kuat di Indonesia dan dunia. Terutama dengan banyak ditangkapnya tokoh-tokoh Islam radikal dalam berbagai kasus terorisme. Padahal PKS selama ini dikenal dengan Islam militan yang suka membela Palestina. "Jadi mereka takut berakibat pada penurunan kepercayaan publik," katanya.

Akan tetapi, tambah Arbi, perubahan gaya ini masih merupakan permainan politik di tatanan ideologi. "Main di ideologi dulu. Tetapi pengurus dan basis sosialnya tidak diubah," katanya.

Seperti diketahui PKS akan mengelar Munas II di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu mendatang. Acara akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ikut diundang dua duta besar. Diantaranya Duta Besar Amerika dan Australia.


Sumber: Tempointeraktif.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar