SUKOHARJO. Penerimaan siswa baru tahun ajaran 2010/2011 yang serentak akan dilakukan di Sukoharjo dikhawatirkan diwarnai budaya titipan. Kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan anggota DPRD Sukoharjo.
“Seperti yang terjadi di tahun ajaran sebelumnya, fenomena siswa titipan masih terjadi di Sukoharjo, dan itu sangat memalukan bagi dunia pendidikan,” ujar Sekretaris LSM LPSEM Wahyono kepada wartawan, Sabtu (26/6).
Praktik siswa titipan semacam itu jika, masih terjadi dan membudaya, menurut Wahyono akan menurunkan kualitas pendidikan secara umum. Selain itu juga bisa merugikan sekolah bersangkutan, karena akan menurunkan kualitas outpunnya.
Karena itu Wahyono berharap, Komisi IV DPRD melakukan pengawasan ketat terhadap proses pendaftaran siswa baru. Tujuannya, supaya nama baik dunia pendidikan di Sukoharjo bisa terjaga dan mampu bersaing dengan sekolahan dari daerah lain. “Kalau perlu buat tim khusus pemantau penerimaan siswa baru,” tandasnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo M Samrodin menegaskan pihaknya akan melakukan pengawalan secara khusus saat pendaftaran siswa baru nanti. “Tim khusus pemantau akan tetap ada dalam melakukan pengawasan. Tim tersebut nantinya bisa juga merupakan gabungan dengan LSM,” terangnya.
Samrodin menambahkan, inspeksi mendadak (Sidak) akan tetap dilakukan. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya kecurangan dalam perekrutan siswa baru. Masyarakat juga harus ikut berperan dalam proses itu, dengan cara melaporkan segala bentuk kecurangan dalam Penerimaan siswa baru kepada anggota DPRD ataupun pada siapa saja yang bisa dipercaya.
“Komisi IV menolak dengan tegas segala bentuk kecurangan karena itu akan diberikan sanksi jika terbukti ada sekolah yang melakukan kecurangan,” pungkasnya. (mal)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar