SUKOHARJO. Meski digoyang isu pemalsuan ijazah oleh Lembaga Studi Lingkungan (LSL) Surakarta, Titik Suprapti atau TBR tetap optimis, isu ijazah palsu tersebut tidak akan berpengaruh pada popularitas dirinya di masyarakat. Dia juga yakin bakal memenangi Pilkada Sukoharjo 3 Juni mendatang.
“Kami tidak akan terpancing oleh isu ijazah palsu ini, karena masyarakat sekarang sudah cerdas dan bisa menilai mana yang benar dan yang salah,” ujar Titik, Senin (10/5).
TBR juga menyayangkan sikap LSL yang notabene bukan lembaga dari Sukoharjo, ikut campur dengan daerah lain. Dikatakan, pemberitaan tersebut dianggap tidak rasional.
Pasalnya, bukti legalisir transkrip nilai D3 dari Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed) Purwokerto, Jateng sudah ada bukti keasliannya dengan SK No. 1324/PT30/E/So3/1989 dan No. Registrasi No.1176/AK tertanggal 1 Desember 1967 dan ditandatangani Rektor Prof Drs Roedhito dan Dekan Fakultas Ekonomi Dra Dwiwiyati Astogini MSi.
“Tuduhan LSL tentang ijazah D3 bahwa tidak ada transkrip nilai, itu tidak benar sama sekali karena saya punya bukti kuat kalau ijazah saya asli,” tegas Titik dalam jumpa pers dengan wartawan, Senin (10/5).
Ijazah S1 dari Unisri menurut Titik juga asli dengan bukti SK ijazah No. 07.40.2.049 beserta transkrip nilai yang ditandatangani Rektor Unisri Surakarta, Prof Ir Kapti Rahayu Kuswanto dan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Negara (Admin) Drs Proyandono WA, MSi. TBR mengaku menempuh gelar S1 itu selama tiga semester dengan jumlah 24 mata kuliah dari total 47 SKS, bukan satu semester seperti yang dituduhkan LSL.
Konsultasi
Informasi yang diterima TBR, LSL telah berlaku bohong pada Dekan Fakultas Ekonomi Unsoed, Dwiwiyati Astogini. Pasalnya, LSL yang diketuai Muh Muttaqin mengatasnamakan lembaga Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan meminta data TBR untuk mengurus beasiswa melanjutkan S2.
“Tapi setelah data diberikan ternyata malah digunakan untuk kepentingan lain,” terangnya.
Ditanya langkah selanjutnya, TBR mengaku sudah melaporkan kasus itu ke Polres Sukoharjo Jumat (7/5) malam, meski sifatnya belum resmi. Kedatangan dia waktu itu untuk membuktikan bahwa ijazah miliknya benar asli. “Biarlah tim yang menyelesaikan persoalan ini, fokus saya saat menggalang massa bukan mencari masalah,” imbuhnya. (mal)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar