VIVAnews. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah tidak diajak bicara dalam pemilihan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Koalisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono. PKS tegaskan, tongkat komando koalisi bukan di tangan Aburizal.
"PKS diajak bicara. Jadi penunnjukkan Bang Ical (Aburizal) sebagai koordinator tidak mempunyai kewenangan komando secara politik," kata mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring sebelum rapat paripurna kabinet, Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 11 Mei 2020.
Tifatul menegaskan, fungsi dan peran Ketua Harian yang dijabat Ketua Umum Partai Golkar itu, salah satunya untuk memperlancar komunikasi yang sempat tersumbat. Tifatul mengakui ada komunikasi partai koalisi yang kurang baik.
"Hanya melancarkan komunikasi. Ya, sebelumnya memang kurang lancar," ujar politisi yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika ini.
Kendati demikian, Tifatul meyakinkan Sekretariat Bersama besutan partai koalisi SBY-Boediono itu tidak akan memberikan kekuasaan pada salah satu partai.
"Ini menguntungkan koalisi karena tidak ada kekuasaan," ujarnya lagi.
Kemarin Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah mengaku tidak ada pembicaraan awal terkait penunjukkan Aburizal Bakrie menjadi Ketua Harian Koalisi SBY-Boediono. Tapi, PKS tidak mempermasalahkan itu.
"Kami tidak tahu. Tahu-tahu sudah ditunjuk. Setahu saya, tidak ada proses pemilihan antarmitra koalisi untuk menjadi Ketua Sekber (Sekretariat Bersama)," kata Fahri Hamzah di Gudeng DPR RI, Senayan, kemarin. (umi)
Sumber: Vivanews.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar