Jakarta (7/4) –
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman menegaskan, PKS akan tetap berada di
luar pemerintahan, dan tetap menjadi oposisi loyal. Ini merupakan
keputusan Majelis Syuro PKS dan hingga kini belum ada perubahan.
Penegasan Sohibul Iman tersebut menjawab kabar yang marak beredar di media sosial bahwa PKS mendapat jatah dua menteri dalam reshuffle kabinet
mendatang. Menurut kabar burung tersebut jatah dua menteri itu sebagai
imbalan atas langkah PKS yang memecat Fahri Hamzah.
“Saya tegaskan PKS tetap berada di luar pemerintahan,” kata Sohibul Iman, Kamis (7/4/2016) sore di Jakarta.
Sohibul
menyampaikan, sikap PKS yang memilih tetap berada di luar pemerintahan
itu juga sudah dia sampaikan dalam pertemuan pimpinan Koalisi Merah
Putih (KMP) di DPP PKS, Rabu (31/3/2016) malam pekan lalu.
Lebih
lanjut Sohibul Iman mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Presiden
Jokowi beberapa waktu lalu drinya juga sudah menyampaikan mengenai sikap
PKS itu, Dan Presiden Jokowi menghargai sikap PKS tersebut.
“Waktu
itu saya sampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa PKS akan tetap menjadi
oposisi yang loyal. Yang mendukung kebijakan pemerintah yang pro rakyat,
dan kritis jika ada kebijakan pemerintah yang merugikan rakyat,” imbuh
dia.
Sumber: PKS Online
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar