Ridlwan
@ridlwanjogja
jurnalis
Malam ini (4/2) kita teruskan. Ini spesial untuk teman2 PKS di TL saya. Hastagnya #rindu saja ya biar gak kepanjangan
Bagi PKS haters, kalau anda tahan sih, bisa tahu model komunikasi ala PKS. Jika tidak ya mute /unfol / bully dll . Monggo sy ikhlas :)
- Sebelum dilanjutkan silahkan baca komentar orang luar soal tangis PKS di Kompasiana ini >>> "Arti Tangisan Kader PKS Saat Mendengar Pidato Anis Matta".
- Akhuna, yang aku mencintaimu karena Allah, orang bilang tangis saat pidato Anis Matta itu tangisan buaya dan pura-pura.
- Sabarlah, mereka tak tahu bahwa tangis-tangis serupa kita teteskan hampir setiap minggu.
- Dalam lingkaran-lingkaran antar hati. Orang tak tahu, ini hubungan hati - ta'liful qulub.
- Dlm bisik rabithah sebelum kafaratul majelis terucap, bulir bulir tangis menetes. Itu sudah biasa. Mereka hanya tak faham.
- Mereka pikir, ini adalah partai politik, sama seperti parpol yang itu, yang disana, yang berpecah belah itu.
- Mereka duga ini parpol untuk mencari jabatan, menimbun kekayaan, lalu berpecah belah karena gengsi kalah posisi.
- Ah..lupakan sejenak komentar orang akhi, mari segera mengambil cermin.
- Ya ikhwati fillah, jamaah ini sedang sampai pada fase menjelang kemenangan. Fase mihnah yang terjal.
- Ustad Jumah Amin bin A Azis dalam manhaj al imam hasan al banna, ats tsawabit wal muthaghayirat sudah ingatkan…
- Riya, ghurur,congkak, merasa tinggi dan besar, itulah penyakit utama jamaah.
- Virus ambisi pribadi,suka menonjol, suka publisitas, dapat menggelincirkan.
- Apakah ini yg menimpa jamaah hari ini?
- Maka mari resapi betul pidato qiyadah (Presiden PKS), kita harus segera bertaubat, muhasabah total.
- Menangis di ujung malam, betapa semua amal kita ternyata mengandung ujub. Ingin dimulyakan oleh manusia.
- Menangis betapa kita kadang berbangga diri dengan kualitas amal yang pas-pasan. Lantas kita mengaku sdh beriman?
- Tapi, tangis dan sesal, bukanlah pelemah ya ikhwah.
- Tangis dan sesal adalah api energi. Dan cemoohan orang adalah bahan bakarnya.
- Tangis yang mengobarkan amal, yang melecut ruhul tadhiyah, jiwa berkorban.
- Antum sudah merasa berkorban? oh ya? apa yang sudah antum beri? apa yang sudah engkau korbankan? hebat ya?
- Sadarlah akhuna, kita hanyalah sekrup kecil. Hanya debu di sela-sela batu bata peradaban yg sdg ditata.
- Menagih imbalan, menghitung peran, itulah virus jamaah akhi. Mari kita sapu bersih. Ctrl Alt Del.
- Jika dengan kasus LHI ini, bi idznillah, membuat PKS hanya dapat 1 % suara, apa antum lalu gentar dan berpaling?
- Bahkan jika PKS dibubarkan, dianggap terlarang, lalu antum dikejar2 utk dipenjarakan apa antum menyesal?
- Bagi mereka yg sudah menjabatkan tangan, pasti paham, memilih jalan dakwah pasti bertemu mihnah.
- Tapi mereka selalu ingat janji Allah : Wa Innal Jundana Lahumul gholibun (37 : 173)
- “Dan sesungguhnya Tentara Kami itulah yang menang”, hanya tentara Allah yang menang akhi, ingat!
- Dalam ribuan caci dan hujan umpatan ini mari kita ingat pesan sahabat nabi yang terkenal...
- “Kekeruhan dalam jamaah lebih baik dari kebeningan dalam kesendirian”.
- Akhuna, yang aku mencintaimu karena Allah, tak usah larut dalam sedih, mari kita buktikan dengan berbenah.
- Seperti pesan para pendiri jamaah ini : jadilah rahib di waktu malam, dan penunggang kuda yang gagah di siang hari.
- Kita berjanji agar tetap berhimpun dalam ketaatan kepada Allah, Allah semata-mata. Iyyakana'budu wa iyyakanasta'in...
- Mungkin kt sudah lupa, liqo-liqo kita di emper jalan, dengan kartu-kartu remi yang kita siapkan dlm kondisi darurat.
- Agar ketika intel-intel Orba datang, mereka duga kita sedang bermain kartu, padahal sedang mengkaji ayat-ayat Allah.
- Mungkin kt sudah lupa, liqo-liqo kita dulu tanpa suguhan, hanya air putih, bahkan tiga tahu dibagi tujuh. Ingat akh?
- Atau memori itu tergantikan dg taklim di HOTEL JW Marriott dan berangkat dengan Alphard, atau Prado?
- Siapapun engkau sekarang, akhuna, kenang kembali saat saat indah masa lalu kita.
- Jadikan kenangan #rindu itu sebagai tambahan obor untuk mencari pintu lorong, dalam jamaah yang sedang diserang kegelapan ini.
- Bersiapsiagalah, seperti dalam mukhoyam kita saroya, kita siaga menunggu instruksi muddarib di tengah malam.
- Dan untuk saudaraku, yang tertinggal kereta dakwah, di stasiun-stasiun desertir…Mari kembali, min huna nabda' ..
- Tegakah antum mengetahui kereta yg membawa keluargamu sendiri digelincirkan dari relnya. Itu masih saudaramu ya akhi..
- Apakah engkau sekarang justru bertepuk tangan, bergabung dalam barisan pencela? itu saudaramu ya akhuna…
- Sudah nggih, nggak kuat ini, #rindu dicukupkan, pamit dulu....
- Astaghfirullahal adziim.. astaghfurullahal adzim..astaghfirullahal adziim....
Sumber: PKS Piyungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar