Indonesia bisa memberikan penguatan kapasitas bagi Dewan Mufti Rusia karena Majelis Ulama Indonesia sudah cukup banyak berperan di berbagai sektor yang mungkin di Rusia peran mereka perlu dipacu atau diakselerasi.
"Mereka ingin memperkuat kerja sama dengan MUI," kata anggota Komisi I DPR Yoyoh Yusroh, Jumat. Yoyoh baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Moskow.
Sejumlah mufti Rusia telah mengunjungi beberapa tempat di Pulau Jawa dan bertemu pimpinan lembaga Islam di Indonesia sesuai program KBRI Rusia beberapa waktu lalu. "Kaum Muslim di Rusia ternyata sudah cukup lama mengenal RI, bahkan pada 1956 Presiden Pertama Soekarno membuka sebuah masjid besar di Petersburg setelah 40 tahun bangunan tersebut dijadikan gudang. Ini dicatat dalam sejarah Muslim Rusia sebagai kehormatan besar," ujar Yoyoh, politisi PKS dari Dapil Banten.
Itulah mengapa pada kunjungan para mufti ke Indonesia yang lalu, menurut Yoyoh, mereka dengan senang hati berziarah ke kubur Bung Karno dan mengirimkan doa Alfatihah karena hingga kini masjid Petersburg mampu menjadi tonggak kebangkitan pendidikan kaum Muslim di Rusia.
Menurut data, masyarakat Muslim di Rusia sekitar 23 juta orang terdiri atas 57 etnis, suku bangsa. Dari 147 juta populasi Rusia, sebanyak 18 persen adalah Muslim. Konon agama Islam sudah masuk belasan abad melalui Kaukasus utara Degestan, namun secara resmi tahun 992 di daerah Kazahtan, Turkmenistan.
Islam saat kini mengalami perkembangan masuk dalam periodisasi sebelum 1917 dan sebelum 1971. Pada 1917 ada 5.500 masjid kemudian dihancurkan oleh Soviet. Setelah 20 tahun tercatat 7.000 masjid, sebagai perbandingan sebelum 1991 di wilayah Rusia hanya ada 100 mesjid dan lembaga pendidikan.
Masyarakat Muslim terdiri atas 57 suku bangsa baik pendatang maupun suku asli. Masyarakat muslim aktif diberbagai bidang, politik, ekonomi, bisnis. Dalam pemerintahan misalnya Rasyid Nur Ali sebagai menteri dalam negeri,Elvira Nabiullah menteri ekonomi dan juga Farid Muhshin sebagai pimpinan Dinas Federal bidang budaya dan agama.
Tidak sedikit pula perwakilan di Duma dan di dewan Federasi, Dewan Mufti dari berbagai ormas Muslim. Kini sekitar 3.000 ormas aktif dalam bidang pendidikan. Saat ini terdapat tujuh perguruan tinggi di Kazan, Grozni, dan 100 lembaga pendidikan lainnya serta 7.000 madrasah ada dalam masjid.
Menurut Yoyoh, untuk membuka diri maka Dewan Mufti Rusia berupaya mendekati dunia Islam internasional. "Saat ini mereka sudah sebagai pengamat di OKI, sehingga umat Islam di Rusia merasa bagian dari umat Islam di dunia," katanya.
Sumber: Yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar