Dakwatuna.Com – Jakarta. Kelompok Habaib yang tergabung dalam Rabithah Alawiyah meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut mendesak pemerintah untuk melakukan antisipasi terhadap isu akan dilakukannya pembakaran Al Quran di AS pada tanggal 11 September 2010 mendatang. Hal itu disampaikan Ketua Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Smith ketika menerima silaturahim Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan pengurus PKS, Selasa (7/9) di kantor Rabithah Alawiyah, Jakarta.
Sebagai anggota koalisi dalam pemerintahan, PKS diharapkan berperan besar untuk mengingatkan pemerintah terhadap dampak yang mungkin timbul dari peristiwa tersebut, apabila pemerintah tidak mengantisipasi dengan baik. “Perisitiwanya memang jauh di Amerika, tapi umat Islam di mana pun, termasuk Indonesia tidak akan rela kitab sucinya dibakar. Jika pemerintah tidak mengantisipasi dikhawatirkan akan muncul sentiment-sentimen agama yang merusak keharmonisan kehidupan beragama,” kata Habib Zein.
Menanggapi permintaan tersebut, Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa maupun Presiden SBY. “Mudah-mudahan pemerintah Indonesia segera meresponnya, dan mendesak pemerintah AS untuk mencegah tindakan provokasi seperti itu,” jelas Luthfi.
Kepada pemerintah AS, Lutfhi mengingatkan, tindakan provokasi seperti itu justru akan semakin meningkatkan sentimen anti-AS di berbagai belahan dunia. Karena itu sebisa mungkin pemerintah AS harus mencegah agar tindakan kurang terpuji itu tidak dilakukan warganya.
Dan kepada umat Islam, baik PKS maupun Rabithah Alawiyah mengimbau untuk menjaga suasana tetap tenang dan tidak melakukan tindakan sendiri-sendiri yang kontraproduktif. Namun, sebaliknya pemerintah harus menunjukkan sikap yang serius dalam mendesak pemerintah AS untuk mencegah rencana tersebut.
Sumber: Dakwatuna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar