jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 07 September 2010

Klarifikasi Gubernur Jabar Perihal Kartu Lebaran

Dakwatuna.Com – Bogor. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan prihatin sekaligus menghargai sikap masyarakat yang mengkritisi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengirim kartu ucapan Selamat Lebaran kepada masyarakat Jawa Barat. Ia menilai, reaksi berlebihan dari sejumlah kelompok masyarakat terjadi karena tidak informasi yang diterima mereka tidak lengkap dan bias. Anggaran untuk keperluan tersebut adalah Rp 850 juta bukan Rp 1,7 miliar.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan humas Pemprov Jabar Minggu (5/9/2010) sore, Achmad Heryawan menegaskan, rencana mengirimkan kartu ucapan Lebaran tersebut melalui proses yang legal, sesuai peraturan yang berlaku. “Kebijakan pengiriman kartu ucapan tersebut, semata-mata didasari niat murni menjalin silahturahmi dan memaknai Idul Fitri sebagai kemenangan umat muslim se-dunia,” katanya.

Dipaparkan dalam siaran pers tersebut, proses pengadaan Kartu Ucapan Selamat Idul Fitri dan Permohonan Maaf Lahir Batin 1431 Hijriyah itu, melalui mekanisme lelang, sesuai Keppres No.80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sedangkan pengadaan perangko dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerjasama dengan PT Pos Indonesia No. 554/02/TU tertanggal 4 Januari 2010, yang meliputi pengiriman surat/barang dalam dan luar negeri, pengepakan surat/barang, dan pencetakan perangko.

Jumlah kartu yang cetak sebanyak 350 ribu dan jumlah perangko yang dipesan sebanyak 250 ribu. Karena pengiriman selain via Pos juga memanfaatkan fasilitas distribusi internal pemerintahan.

Untuk pencetakan 350 ribu kartu ucapan tersebut, pagu anggrannya Rp 700 juta, atau Rp 2.000 per kartu ucapan. Tetapi, dari hasil proses lelang, anggaran dapat ditekan sampai 50 persen, dengan demikian dana yang dikeluarkan hanya Rp 351 juta atau Rp 1.000 per kartu.

Sedangkan anggaran prangkonya adalah Rp 500 juta, atau Rp 2.000 per kartu, untuk 250 ribu kartu ucapan. Sisa kartu sebanyak 100 ribu, dikirim tanpa menggunakan prangko karena menggunakan mekanisme internal.


“Jadi, total dana yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan tersebut adalah Rp 851 juta, bukan Rp 1,7 miliar sebagaimana dilansir dalam sejumlah pemberitaan media massa,” katanya.

Dipaparkan pula, kartu ucapan yang berisi kata-kata Selamat Idul Fitri dan Permohonan Maaf lahir dan Batin tersebut, bukan atas nama pribadi Achmad Heryawan, melainkan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, untuk kepentingan dinas. Sebanyak 250 ribu kartu akan dikirim dari kantor Gubernur dan 100 ribu dari kantor wakil gubernur.

Karena itu, kartu ucapan ditandatangani Gubenur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, ada frasa Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lambang Provinsi Jawa Barat, memakai alamat Jalan Diponegoro Nomor 22 Bandung, dan latar belakang fotonya adalah foto Gedung Sate, kantor kegubernuran.

Pengiriman kartu ucapan tersebut juga, kata Heryawan pada sebuah kesempatan, wujud dari rasa terima kasih dan tanggung jawab pemerintahannya kepada rakyat Jawa Barat yang memberi amanah untuk memimpin mereka. Sekaligus sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab moral pemerintahannya kepada warga.

“Nilai rasa, perhatian, silaturahmi, keakraban dan kebahagiaan tidak bisa dikalkulasi dengan uang. Saya yakin kartu ucapan Lebaran mampu menghadirkan ruang visual dan ruang teks yang lebih dekat bagi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menyapa warganya. Sehingga pilihan mengirim kartu Lebaran bukan hal yang salah. Mengirim pesan singkat atau SMS juga saya tempuh, apalagi jumlah kartu yang akan dikirim kurang dari 1 persen dari jumlah penduduk Jawa Barat,” ujar Heryawan menjawsab pertanyaan wartawan di sela kegiatan Ramadhannya di Bandung.


Sumber: Dakwatuna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar