jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 07 September 2010

Empat Tahun Jadi Walikota, Kekayaan Nur Mahmudi tidak Bertambah

Dakwatuna.Com – Depok. Pengumuman harta kekayaan calon Walikota Pemilukada Depok, Jabar, pada media membuat beragam tanggapan. Salah satunya adalah kekayaan Walikota Depok, Nur Mahmudi, yang hanya mencapai Rp 3 miliar. Selama empat tahun menjabat, harta Nur tak bertambah.

Kekayaan calon yang maju dalam Pemilukada diumumkan melalui sirat KPK RI Nomor B-2187/12/08/2010 tertanggal 30 Agustus 2010 prihal Pengumuman Harta Kekayaan Calon Kepala Daerah.

Kekayaan terbesar dimiliki oleh pasangan Badrul Kamal, yakni Agus Suprianto dengan total Rp 7 miliar lebih. Sementara yang paling sedikit, dimiliki oleh pasangan Nur Mahmudi, yakni Idris Abdul Somad dengan Rp 693 juta.


Sumber: Dakwatuna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar