Kabar anis matta akan membuka launching komunitas sahabat Al-Quran (KSQ), sebuah komunitas yang mempunyai misi mendekatkan mahasiswa di kota Medan dengan Al-Quran, menarik perhatian saya. Sebelumnya saya pernah menghadari seminar di Makassar tentang pilkada dimana salah satu pembicaranya anis matta, waktu itu beliau punya jadwal yang mepet jadi ditengah-tengah seminar beliau undur diri.
Petinggi PKS ini pun datang dengan diiringi satu mobil polisi plus mobil mewah berplat merah, maklumlah beliau kan wakil rakyat. Masjid dakwah USU sudah dipenuhi oleh ikhwan dan akhwat yang sudah menunggu dari ba’da dzuhur. Dengan stelan kemeja biru beliau tiba di masjidnya anak USU jam 4 sore dan langsung mengambil posisi duduk di saf terdepan bersama ustadz-ustadz yang menjadi pembicara sebelumnya. Yang membuat jamaah terkesima adalah saat melihat istri beliau yang ternyata bukan orang Indonesia, tapi orang arab. Gak ikhwan gak akhwat, semuanya terkesima. Salah seorang akhwat yang kuajak ke seminar itu sendiri terkagum-kagum, “kayaknya gak cantik luar aja bang, tapi cantik dalam juga, baru liat mukanya aja tenang,”.
Politisi lulusan LIPIA ini memberikan ceramah selama satu jam mengenai Al-Quran. Tak satupun kata-kata beliau terlewatkan, penuh pengetahuan baru, runut dan tak terlihat berpikir, semua keluar dengan sendirinya, seperti ilmu itu sudah mengakar kuat. insyaAllah isi ceramahnya akan saya posting nanti.
Suasana berubah saat memasuki sesi Tanya jawab. Salah seorang penanya bertanya tentang wacana pembangunan gedung DPR yang baru. Pertanyaan ini sama sekali tidak melenceng dari isi ceramah karna beliau menyinggung tentang kekuasaan dan kemewahan yang diceritakan dalam Al-Quran.
Pak anis mengatakan sebenarnya dari awal PKS menolak rencana itu. Akan tetapi idealnya memang wacana itu tidak salah tempat. Bayangkan saja gedung itu sudah berpuluh-puluh tahun digunakan. Sekarang setiap anggota DPR mempunyai staf ahli (saya lupa ahli apa aja). Jadi tiap anggota DPR mempunyai 4-5 anggotanya dan jika dikalikan dengan jumlah anggota DPR yang ada ditambah yang bekerja di sekretariat jenderal maka gedung DPR itu digunakan oleh lebih dari 5000 orang. Sayangnya pada saat dibagun, gedung DPR tidak diproyeksikan akan digunakan oleh orang sebanyak itu, memang begitulah pembangunan di Indonesia saat itu tidak melihat ke depan.
Untuk masalah Spa sebagai fasilitas tambahan, itu memang ada yang mengusulkan tapi hanya menjadi sekedar pembicaraan, teman-teman di DPR memang berpikir kalau-kalau gedung DPR ada tempat santainya apalagi setelah lelah bekerja. Terkecuali spa, menurutnya sepanjang gedung baru itu memang diperlukan dan bermanfaat, tidak termasuk dalam bermewah-mewahan.
“Area gedung DPR tetap menyisakan lahan untuk para demostran baik yang ramai-ramai ataupun yang hanya sekedar coret-mencoret,” candanya yang mengundang tawa dari jamaah yang hadir sebelum meninggalkan masjid dakwah USU ini.
“orang yang kuat ilmu agamanya akan mudah mendalami ilmu-ilmu lainnya” (Anis Matta, LC)
Diambil dari: Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar