jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 10 Agustus 2010

HNW Minta Baasyir Diperlakukan Manusiawi

INILAH.COM, Jakarta. Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta kepada Polri agar memperlakukan pemimpin pondok pesantren Al Mukmin Abu Bakar Baasyir secara manusiawi.
"Jelang Ramdhan ini, Polisi juga ada yang puasa, pak Abu juga puasa dan saya kira tokoh sesepuh beliau diperlakukan dengan manusiawi," imbuh Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/8).

Seharusnya, menurut mantan Ketua MPR tersebut, ketika penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga diperlakukan lebih manusiawi. Karena proses penangkapan Senin 9 Agustus kemarin dilakukan seperti layaknya orang dicegat.

Seharusnya, lanjut Hidayat, polisi bisa mengawal mobil Baasyir sampai ke tempat Kepolisian dan tidak bertindak semena-mena. Apalagi, Baasyir dinilai tidak akan lari kemana-mana dan Polisi mempunyai alat canggih serta memiliki Densus antiteror yang perkasa.

"Saya sangat harap hak beliau diberikan termasuk pembelanya. Tampilkanlah kebenaran itu jangan menggantung. Ada fakta dan bukan rekayasa. Kita sepakat teroris diberantas tapi dilakukan dengan menjunjung asas kemanusiawian," tegas dia.

Sekarang, Hidayat menambahkan, polisi harus membuktikan bahwa institusinya tidak menampilkan tindakan yang semena-mena kepada Baasyir dan istrinya. [mvi/jib]


Sumber: Inilah.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar