jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 19 November 2009

Pemkab-Dewan Kunker, dana habis Rp 590 juta


Wonogiri (Espos). Sekitar 100 orang terdiri atas anggota DPRD dan pejabat Pemkab Wonogiri melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Jakarta dan Banjarmasin, Minggu-Rabu (15-18/11). Anggaran yang dipakai Kunker mencapai Rp 590 juta.
Informasi yang dihimpun Espos, DPRD Wonogiri memiliki jadwal Kunker ke luar daerah sebanyak tiga kali dalam setahun. Dari tiga kali kunjungan tersebut, dua di antaranya dengan tujuan di Pulau Jawa dan satu ke luar Pulau Jawa.

Pada Kunker kemarin, empat komisi dan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait berangkat bersama-sama. Komisi I, II dan III menuju Jakarta untuk studi banding masalah ekonomi, politik, pengarsipan dan pemerintahan, sedangkan Komisi IV berangkat ke Banjarmasin untuk studi banding soal Perda Pendidikan.

SKPD yang mengikuti Kunker antaranya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kantor Arsip Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura. Sejumlah staf Sekretariat Dewan (Setwan) juga ikut di antaranya petugas tata usaha masing-masing komisi, dua pegawai Bagian Legislasi, dua pegawai Bagian Umum dan empat pegawai Bagian Keuangan.

Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Wonogiri, Harun Budiono, ditemui Rabu (18/11), mengungkapkan jumlah anggota rombongan masing-masing komisi berikut SKPD terkait mencapai 25 orang. Sedangkan anggaran yang disediakan senilai Rp 590 juta.

“Tapi belum tentu anggaran itu semuanya digunakan. Sebab, penggunaannya mestinya hanya sesuai keperluan. Tapi berapa yang terpakai dan berapa sisanya, masih perlu menunggu laporan pertanggungjawabannya,” ujar dia.


Sumber: www.solopos.com/wonogiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar