Sragen (Espos). Sidang paripurna dengan agenda penyampaian nota keuangan RAPBD-Perubahan 2009 kembali memanas, Senin (16/11) malam, lantaran interupsi kepada Pimpinan Dewan (Pimwan) terkait dengan persoalan internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen terus mencuat. Sebanyak tiga orang legislator melakukan aksi walk out sebagai wujud protes kepada Pimwan yang tidak segera merespon persoalan PDIP.Interupsi yang disampaikan anggota Fraksi PDIP, Bambang Samekto kepada Pimwan sempat membuat Bupati Sragen Untung Wiyono berang, karena niatan untuk menyampaikan nota keuangan RAPBD-Perubahan sempat tertunda. Adu argumentasi antara Bambang Samekto dan Pimwan terkait persoalan surat rekomendasi DPP yang tidak segera disikapi Pimwan dan terkesan mengulur-ulur waktu itu sempat memancing dua orang anggota Dewan lainnya Bambang Widjo Purwanto dan Mahmudi Tohpati untuk memperingatkan Pimwan agar mengambil tindakan tegas.
Menurut dua politikus itu, Pimwan harus mengambil keputusan untuk membatasi interupsi, karena interupsi yang disampaikan tidak berhubungan dengan agenda sidang paripurna, melainkan menjadi persoalan di internal PDIP.
Wakil Ketua DPRD Sragen, Joko Saptono akhirnya mengkomodasi masukan dua orang legislator itu dengan membacakan tata tertib (Tatib) DPRD tentang persidangan DPRD. Karena tidak puas dengan kebijakan Pimwan, maka sebanyak tiga orang anggota Dewan melakukan aksi walk out untuk memrotes kebijakan Pimwan. Ketiga legislator itu antara lain, Bambang Samekto, Suharjo dan Sugiyamto.
”Saya melakukan aksi walk out itu sebagai bentuk protes atas kebijakan Pimwan yang tidak segera merespon adanya surat DPC PDIP terkait dengan tindak lanjut surat rekomendasi DPP tentang pergantian ketua DPRD Sragen. Mbak Yuni (sapaan dr Kusdinar Untung Yuni Sukowati-red) sudah membuat pernyataan tertulis, bahwa dia akan mengundurkan diri jika terbit surat rekomendasi DPP yang tidak menyebut namanya. Respon tersebut terkesan diulur-ulur sampai nanti Pilkada (pemilihan kepala daerah-red) 2011,” tegas Bambang Samekto yang akrab dipanggil Totok.
Aksi walk out yang dilakukan tiga orang legislator dilakukan saat Bupati menyampaikan nota keuangan RAPBD-perubahan untuk kali kedua. Dalam penyampaian nota keuangan itu, Bupati terlihat berang, karena saat memberikan salam dilontarkan dengan suara keras tidak seperti biasanya.
Wakil Ketua DPRD Sragen, Joko Saptono saat ditemui Espos, seusai sidang, Senin malam, mengaku sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan Tatib DPRD, terutama Pasal 74 ayat (3), Pasal 75 ayat (1) dan Pasal 77 ayat (3). Dalam Pasal 74 ayat (3) Tatib DPRD, kata dia, jelas menyebut, pimpinan rapat dapat memperingatkan pembicara yang menyimpang dari pokok permasalahan.
Sumber: www.solopos.com/sragen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar