jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 03 November 2009

Hidayat Nur Wahid: DPR Harus Bertindak


VIVAnews. Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen, Hidayat Nur Wahid, mendesak Dewan Perwakilan Rakyat segera bertindak menghentikan pembonsaian terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Pernyataan Hidayat ini menyusul penahanan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.

"Ini terkait dengan kewenangan lembaga," kata Hidayat. "Mungkin kawan-kawan di DPR saya kira perlu melakukan suatu upaya menyelamatkan penegakan hukum dari beragam upaya pembonsaian," ujar Hidayat saat diwawancara VIVAnews melalui telepon, Kamis 30 Oktober 2009 malam.

Penangkapan Bibit dan Chandra, ujar mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, itu telah mengkerdilkan semangat pemberantasan korupsi meski KPK sebagai institusi masih tetap ada. "Ini menciutkan nyali para penegak hukum untuk memberantas korupsi," kata anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera itu.

Hidayat sendiri berkomitmen berada di garis depan pemberantasan korupsi bersama partainya, PKS. Dan Hidayat menyatakan, PKS akan berperan mengkampanyekan pemberantasan korupsi meski dua pimpinan KPK telah ditahan atas dugaan penyalahgunaan wewenang. "Sebab, kalau begini terus, rakyat bisa apatis," ujarnya.

Bibit dan Chandra ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan. Mereka diduga telah menyalahgunakan kewenangannya saat mencekal bos PT Masaro Radiocom Anggoro Widjojo dan mencabut cekal bos PT Era Giat Prima Joko Soegiarto Tjandra.


Sumber: vivanews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar