jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 26 Oktober 2009

Suharna PKS Sabar Menanti SBY


INILAH.COM, Jakarta. Meski belum pasti menjadi Menteri Riset dan Teknologi. Suharna Suryapranata mengaku sabar menanti hingga pengumuman menteri oleh Presiden SBY.

"Yang jelas saya memang concern`pada bidang pembentukan SDM (sumber daya manusia). Jadi belum jelas di bidang apa. Sebaiknya tunggu pengumuman Presiden dulu," kata Suharna yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS di Jakarta, Selasa (20/10).

Mengenai dirinya bakal didapuk menjadi Menristek, ia justru menanyakan kembali. "Kata siapa? Bisa saja besok berubah."

Dituturkan dia, dirinya telah 20 tahun berkiprah membangun sejumlah institusi pendidikan dan pengembangan SDM. Seperti Yayasan Pendidikan Nurul Fikri, yang merupakan penyelenggara sekolah Islam Terpadu Pertama di Indonesia. Selain itu, Yayasan Pesantren Nurul Fikri yang menyelenggarakan Sekolah Terpadu Berasrama dan Yayasan Bina Nurul Fikri, yang memberikan beasiswa dan pembinaan terpadu kepada mahasiswa berprestasi.

Namun, ia mengakui, dirinya pernah menjadi peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) sebelum memilih menjadi Dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI).

Menurutnya, ia meninggalkan statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang telah ditekuninya selama 18 tahun karena mendirikan PKS dan mulai berpolitik praktis sampai akhirnya dilantik menjadi anggota DPR RI 2009-2014.

Pria alumni FMIPA UI dan Teknik Fisika ITB program magister Instrumentasi dan Kontrol ini juga mendirikan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) pada 2004. Dan telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia.

Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan Iptek di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri, serta membantu pengembangan SDM Iptek Indonesia. MITI juga mencoba melakukan kerja-sama riset dan pengembangan teknologi guna meningkatkan nilai tambah di berbagai bidang dengan berbagai institusi internasional.

Ia mencontohkan, kerja-sama pengembangan bio-energi dengan lembaga riset milik Kementerian Pertanian dan Kehutanan Jepang (2009) dan pengembangan riset di bidang imaging dan instrumentasi dengan King Saud University, Saudi Arabia (2009).

Suharna juga mendirikan ISTECS (Institute for Science and Technology Studies) yang didirikan tahun 1996 dan menghimpun doktor-doktor dalam berbagai bidang Iptek alumni luar negeri. [*/jib]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar