jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 26 Oktober 2009

Ini Dia Alasan Menteri Rangkap Jabatan di Parpol


JAKARTA, KOMPAS.com. Keputusan Presiden PKS Tifatul Sembiring dan sejumlah rekannya yang mengundurkan diri dari jabatan struktural partai pascaterpilih sebagai menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II patut diacungkan jempol.

Pasalnya, mereka beralasan bahwa pengunduran diri dimaksudkan untuk fokus pada kinerja kabinet dan menghindari konflik kepentingan dalam pembuatan kebijakan.

Namun, sejumlah nama petinggi partai lain yang juga terpilih sebagai menteri mengatakan tak perlu menanggalkan jabatan struktural di partai asalnya untuk tetap fokus di kabinet. Salah satunya, Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar.

"Enggak ada masalah. Asal semua waktu diberikan kepada kabinet," tuturnya seusai rapat koordinasi Menko Perekonomian dan para menteri KIB II untuk persiapan National Summit 2009 di Kantor Menko Perekonomian, Senin (26/10).

Muhaimin juga mengatakan tidak ada imbauan yang disampaikan khusus oleh Presiden SBY soal rangkap jabatan. Bagi Muhaimin, yang terpenting adalah berkomitmen untuk memberikan waktu dan diri sepenuhnya kepada kabinet dan rakyat.

Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Syarifuddin Hasan menyadari bahwa loyalitas dan pertanggungjawaban menteri harus diutamakan kepada pemerintah dan bukan parpol. Syarif mengatakan, kepentingan negara harus ditempatkan di atas kepentingan parpol. Dia juga siap bekerja untuk menyukseskan program pemerintah.

"Saya siap melepaskan jabatan struktural di parpol karena ingin berfokus pada kinerja pemerintah dalam membantu Presiden. Saat ini, prioritas saya pada tugas negara. Kalau untuk urusan parpol sudah ada yang ngurus," ujar Menteri Negara Koperasi dan UKM ini.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang masih menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PAN hanya berkomentar singkat soal rangkap jabatannya. "Loyalitas saya sebelumnya adalah kepada PAN. Tapi loyalitas kepada negara baru saja dimulai," tegasnya.

Semoga saja kepentingan rakyat selalu ada di atas kepentingan politik partai lima tahun ke depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar