jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 11 November 2008
Tifatul Tak Samakan Soeharto dengan Pahlawan
Jakarta, myRMnews. Layak atau tidak pemberian gelar pahlawan bagi mantan Presiden RI Soeharto merupakan kewenangan pemerintah.
Demikian ditegaskan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring kepada myRMnews, Senin (10/11), di Jakarta.
Ia menyatakan bahwa partai yang dipimpinnya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan gelar pahlawan kepada siapapun.
"Sebab yang menentukan adalah pemerintah. PKS akan ikuti pemerintah," kata dia.
Meskipun PKS dalam iklannya menampilkan sosok Soeharto bersama Soekarno, bukan berarti PKS telah menganggap Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Dalam iklan tersebut, tertulis "Mereka Sudah Berbuat Dengan Apa Yang Mereka Kerjakan".
"Bukan berarti Soeharto pahlawan nasional. PKS tidak ingin menganggap Soeharto sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
Begitu juga dengan gambar Bung Tomo dan Jenderal Sudirman, PKS menilai keduanya telah berkorban dengan apa yang mereka punya. Tak jauh beda, gambar KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Azhari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar