jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 18 November 2008

Manuver PKS Makin 'Merajalela'


INILAH.COM, Jakarta. Manuver politik Partai Keadilan Sejahtera menjelang Pemilu 2004 makin 'merajalela'. Belum lagi kontroversi iklan politik versi Hari Pahlawan mereda, partai politik berbasis santri modern itu mulai menyiapkan iklan-iklan lanjutan yang lebih strategis.

Rencana itu diungkapkan oleh Presiden PKS Tifatul Sembiring di Jakarta, Selasa (18/11). Menurut Tifatul, iklan-iklan politik partainya perlu terus diperbarui untuk memompa kesadaran publik dalam berpolitik.

"Setelah beriklan di Hari Pahlawan tanggal 2008, PKS tentu akan menampilkan iklan lanjutan. Jenis agak berbeda, supaya masyarakat tidak bosan," kata Tifatul Sembiring.

Apakah konsep iklan PKS kelak akan tetap senafas dengan iklan-iklan sebelumnya, Tifatul belum mau buka mulut. Yang pasti iklan politik itu tetap akan melahirkan kejutan baru. "Nanti saja kita umumkan. Kalau diceritakan sekarang, nanti tidak akan jadi kejutan," tambahnya.

Sebelumnya Sekjen PKS Anis Matta juga menegaskan, PKS akan tetap konsisten mempertahankan konsep iklan yang memiliki pesan rekonsiliasi nasional. Langkah ini ditempuh karena PKS ingin mengajak seluruh komponen bangsa proaktif dalam membenahi kondisi bangsa ini.

Menurut dia, upaya membangun bangsa Indonesia yang besar membutuhkan peran aktif dari seluruh golongan. Itu sebabnya PKS mengangkat delapan tokoh nasional yang jadi simbol kekuatan golongan-golongan di Indonesia. "Karenanya jadi wajar bila PKS perlu merangkul seluruh kekuatan besar itu," kata Anis.

Selain itu, kata Tifatul, PKS juga akan konsisten melanjutkan program-program partainya seperti yang telah dijalankan selama ini. Bahkan PKS juga punya program tambahan untuk memperluas basis dukungan dengan mengincar kalangan pemilih pemula. "Langkah ini sangat penting untuk mendongkrak perolehan suara PKS," kata Tifatul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar