jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 18 November 2008

Gus Sholah Anggap Positif Undangan PKS


INILAH.COM, Jakarta. Meski PKS tanpa ijin menggunakan tokoh Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari dalam iklannya, cucu pendiri NU, Sholahudin Wahid tetap menyatakan kesediaannya untuk memenuhi undangan PKS.

"Iya, apabila tidak ada halangan," kata Gus Sholah, pria ini akrab di sapa saat dihubungi INILAH.COM, Jakarta, Rabu (19/11) pagi.

Menurut pendamping capres Wiranto dalam pilpres 2004 ini, acara silaturahim dan dialog antar keluarga tokoh bangsa ini sangat positif, untuk menyambung tali persaudaraan. Selain itu, untuk merekatkan para generasi penerus para pahlawan. "Engga papa, ini positif engga ada yang salah, jadi wajar saja," tegasnya.

Gus Sholah juga menegaskan, pemasangan KH Hasyim Asy'ari dalam iklan PKS tidak melangar hukum dan etika dan sah-sah saja dilakukan. "Siapa saja boleh memanfaatkan, partai lain juga boleh nah sekarang PKS yang memanfaatkan," tegas adik kandung mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Berdasaran undangan yang diterima INILAH.COM dari Ketua FPKS Mahfudz Shiddiq, acara silaturahim PKS dengan keluarga tokoh pahlawan nasional ini akan dihadiri KH Hasyim Asy'ari, keluarga Bung Tomo yang diwakili oleh Bambang Sulistomo.

Sedangkan dari keluarga Agus Salim diwakili Agustanzil Sjahroezah, keluarga Jendral Gatot Subroto dengan Cahyo, keluarga Soekarno yakni Rachmawati, keluarga Mohammad Hatta yakni Halida Hatta, dan keluarga Soeharto yakni Mamiek Soeharto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar