jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 16 November 2008

Hidayat Nurwahid Prihatin Larangan Terbang UE


Ketua MPR Hidayat Nurwahid menyampaikan keprihatinan Indonesia mengenai pelarangan terbang maskapai Indonesia ke wilayah Uni Eropa (UE) saat melakukan lawatan ke Jerman. Hidayat berharap Jerman membantu agar larangan itu dicabut.
Demikian rilis yang diterima detikcom dari Media Center Hidayat Nurwahid pada Sabtu (15/11/2008).
Keprihatinan itu disampaikan Hidayat di hadapan Wakil Presiden Parlemen Jerman Gerda Hasselfeldt, di Berlin.
Hidayat berada di Jerman dalam rangka sosialisasi UUD 1945 dan perubahannya kepada warga Indonesia di beberapa tempat di Jerman.
Hidayat juga menyampaikan perkembangan politik dan proses demokratisasi di Indonesia yang berlangsung secara damai dan diterima oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
"Kami sangat bersyukur proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan sangat
demokratis. Kami harap ini bisa menjadi contoh di negara-negara lainnya," kata suami dokter Diana Abbas Thalib ini.
Dalam kunjungan ke Berlin, Hidayat mengadakan pertemuan dengan para pemuka organisasi-organisasi Islam, para pejabat Kementerian Luar Negeri Jerman dan meninjau pameran dagang Import Shop Berlin yang diikuti oleh para pengusaha Indonesia serta diakhiri dengan acara pertemuan ramah tamah dengan masyarakat Indonesia di Berlin.
Hidayat juga mengunjungi Luxemburg dan disambut Kepala Negara, Wakil Perdana Menteri, Ketua DPR, serta Ketua Komisi Urusan Luar Negeri Luxemburg pada Jumat 14 November.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar