jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Tampilkan postingan dengan label Ahmadiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahmadiyah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 23 Februari 2011

Bayan DSP PKS Tentang Ahmadiyah

TAKLIMAT DAN BAYANAT

Bayan DSP PKS Nomor: 17/B/K/DSP-PKS/1429 Tentang Ahmadiyah

Ahmadiyah atau Al-Qadiyaniyah adalah aliran keagamaan yang dibidani oleh penjajah Inggris bertujuan agar umat Islam tidak melakukan jihad menentang koloni terhadap Inggris. Didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India pada tahun 1889M/ 1309 H. Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiani (1835 -1908) mengaku sebagai al-masih, al-mahdi dan nabi akhir zaman setelah nabi Muhammad saw., dia juga mengaku mendapatkan wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jibril, bahkan mengaku Allah berbicara langsung dengannya. Kumpulan wahyunya termuat dalam kitab Tadzkirah. Para pengikutnya mensejajarkan imamnya dengan nabi Daud as, Musa as, Isa as dan Muhammad saw.

Tadzkirah adalah kitab suci Ahmadiyah isinya penuh dengan kebohongan dan kedustaan. Sebagian besarnya berupa pembajakan dan pemalsuan dari Al-Qur’an. Di antara kedustaan dan pemalsuan isi kitab tadzkirah antara lain:

”Wahai Ahmad semoga Allah memberkahimu, bukanlah engkau yang melempar, ketika engkau melempar, tetapi Allahlah yang melempar” (Tadzkirah hal 43)

Ayat Tadzkirah diatas adalah bajakan dari Al-Qur’an surat al-Anfal 17. Dalam kitab Tadzkirah yang lain Mirza Ghulam berkata: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan wahyu kepadaku bahwa setiap orang yang tidak mengikutimu dan tidak bai’at kepadamu, maka ia durhaka kepada Allah dan termasuk ahli Jahannam” (Tadzkirah, hal : 342)