Wawancara majalah TIME dengan Presiden Mohamed Morsi, 28 November 2012.
Majalah TIME edisi Desember 2012 menjadikan Morsi sebagai sampul dengan
judul "The Most Important Man in The Middle East". Wawancara ini
diterjemahkan oleh ukhti Lia Aqeela, Jakarta. Selamat menyimak. [admin]
[Catatan: sebelumnya TIME menuliskan nama panggilan sang presiden dengan “Morsy” berdasarkan desertasi doktoralnya di Universitas California Selatan; Para penasehatnya di Kairo menyampaikan penulisan yang digunakan saat ini adalah Morsi. Pihak protokoler meminta Presiden Morsi untuk menjawab pertanyaan dari editor dan reporter TIME dalam bahasa Arab, bahasa asli beliau, bahasa resmi Mesir. Alih-alih, sebagai penghormatan terhadap tamunya, ia lebih banyak menggunakan bahasa Inggris, yang telah rutin digunakannya sejak tiga dekade silam]
TIME: Anda sekarang berada di panggung dunia. (You’re on the world stage now.)
Presiden Mohamed Morsi: (berbahasa Inggris) Panggung dunia itu
sangat sulit. Tidak mudah ketika berada di panggung dunia. Dunia
sekarang ini jauh lebih sulit dibandingkan dengan saat revolusi dulu di
negara anda (AS). Bahkan kian bertambah sulit. Dunia ini, semakin rumit,
kompleks dan sulit. Strukturnya seperti spageti. Segalanya
tercampur jadi satu. Jadi bagaimanapun juga kita harus menyikapi segala
sesuatunya dengan tenang, sehingga kita semua – seluruh dunia, bisa
berjalan bersama-sama dengan damai – dan mudah-mudahan damai dalam
segala hal. Saya pikir anda tahu bahwa banyak orang suka mengatakan
bahwa kita harus menjaga kedamaian. Saya tidak sedang membicarakan
kedamaian menurut makna tradisionalnya. (yang saya maksud) adalah damai
pikiran, damai hati, damai dalam hidup bersama, dalam bermasyarakat,
damai secara kultural, tidak sekedar damai dalam hal kemiliteran.
(beralih ke Bahasa Arab) terima kasih atas perhatian anda... (yang telah
mengadakan sesi wawancara ini). Ini sebuah jembatan yang baik antara
Mesir dan Amerika Serikat.
(dalam Bahasa Inggris) Yang saya maksud dengan Amerika Serikat, lebih
merujuk pada orang-orang Amerika, bukan sekedar para pejabat otoritas,
politisi dan semacamnya. Yang saya tahu, orang Amerika cukup ramah,
beradab, mereka telah berjuang dan memberikan apa yang negara mereka
miliki kepada dunia. Tentu apa yang kami lihat dari kejauhan sini tidak
sama persis (dari realitanya), namun menurut saya, media saat ini telah
membuat segala sesuatunya menjadi sangat dekat [yaitu, telah membuat
dunia menjadi 'tempat yang lebih kecil'] dan warga dunia bagaikan sebuah
komunitas perkampungan kecil, yang berkumpul bersama.
Angin sedang berhembus kesana kemari dan masyarakat disibukkan dengan
gaya hidup mereka, tapi menurut saya, mereka sedang berharap untuk dapat
melihat situasi dunia yang lebih baik pada masa kepemimpinan kedua
Presiden Obama, situasi yang lebih rileks (tidak dalam 'ketegangan
perang'). Saya pribadi ingin memanfaatkan situasi ini, untuk membangun
sebuah jembatan yang kuat antara kami, antar negara timur tengah,
masyarakat daerah timur tengah, masyarakat timur serta barat dan
keseimbangan-keseimbangan seperti itu. Sehingga, masyarakat benar-benar
merasakan bahwa mereka hidup dalam kedamaian, bahwa mereka tinggal dan
berkedudukan kuat di negara mereka. Bahwa mereka benar-benar sedang
melakukan yang terbaik untuk dapat meraih harapan, untuk hidup dalam
situasi yang damai, merasakan demokrasi, kebebasan.
Rakyat disini (Mesir) tidak pernah mengalami hal-hal seperti itu selama
lebih dari 30 tahun – lebih. Berpuluh tahun hidup dibawah rezim yang
sangat supresif, sangat diktator .... dan pemerintahan saat itu tidak
mau tahu penderitaan rakyatnya. Orang-orang merasa tidak dilibatkan
dalam kesetaraan politik. Anda tahu, saya sendiri merasa menderita. Saya
telah melihat negara-negara barat dan timur, pergi kesana-kemari,
mempelajari sejarah dan melihat situasi yang sedang berlangsung, tentu
saja selain (mempelajari) permesinan. [catatan: Morsi mendapatkan gelar
doktor teknik mesin dari Universitas California Selatan pada tahun 1982]
Saya banyak belajar saat saya tinggal atau singgah di berbagai tempat,
terutama saat di Amerika Serikat, hidup bersama warga Amerika Serikat,
beserta universitasnya, industrinya, pasar dan toko-tokonya.
Tentu saja saat itu media tidak sekuat seperti sekarang ini, tetapi
setiap hari saya bangun pagi untuk menonton Good Morning America,
Barbara Walters dan program-programnya yang hebat. Dan tentu saja,
Walter Cronkite... dan saya belum lupa... para sandera di Iran [pada
masa kepemimpinan Presiden Carter] .... [dan pada hari dimana ia
meninggalkan kantornya] mereka melepaskan para sandera yang telah
ditawan selama lebih dari setahun. Itu adalah perjuangan besar dan saat
itu perdebatan terus berlangsung.
Segala sesuatunya berjalan dengan sedemikian rupa, antara dunia barat
dan timur, serta selatan. Masyarakat di selatan juga merasakan banyak
penderitaan dikarenakan mereka tidak memiliki kesetaraan dalam pergaulan
internasional. Saat ini kami ingin membawa masyarakat kedalam pergaulan
internasional, sehingga mereka merasa hidup di negara mereka, mereka
bebas, mereka berbicara, mereka bergerak, mereka membuat sesuatu, mereka
bekerja, mereka mendapatkan hasil, mereka gagal, apapun itu. Hal ini
sangatlah penting. Ini adalah periode baru. Tidak hanya untuk Mesir atau
masyarakat Arab, namun bagi saya, untuk dunia keseluruhan. Menelaah
kembali kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu, dan memperbaikinya,
sebanyak yang kita mampu. Hal ini butuh waktu. Jadi, kecepatannya
rendah, akselerasi tinggi. Bagaimanapun juga kami mendorong ke segala
arah, berusaha mengatakan kepada warga dunia, dan meyakinkan seluruh
pemerintahanan dan para pemimpinnya bahwa kita harus hidup dalam
kedamaian.
Konflik tidak membawa kita pada stabilitas dunia. Bekerjasamalah.
Bagaimana caranya kita untuk bisa mewujudkan stabilitas dunia? Ini
adalah perjuangan. Perjuangan yang sangat-sangat sulit. Memiliki budaya
baru, budaya internasional, menghormati sebuah negara dan kultur
masyarakatnya, budaya-budaya lokal mereka, namun dapatkah kita memiliki
sebuah budaya internasional? Bisakah kita melakukannya? Sebuah budaya
kerja sama, budaya menghentikan perang, pertumpahan darah. Budaya
perdamaian adalah sarana perniagaan dunia, aksi-aksi para pejuang
dimaksudkan untuk mempertahankan diri, bukan untuk menyerang, (para
pejuang) menggunakan kekuatannya untuk kepentingan sipil diatas
kepentingan mereka. Bagaimana kita melakukannya? Mewujudkan stabilitas
dunia? Saya pikir kita semua bisa. Hal ini telah dilakukan sebelumnya,
dua atau tiga abad silam. Tapi telah terjadi sesuatu dengan caranya. Dua
kali perang dunia, lebih dari 50 juta orang tewas....
Saya tidak suka orang-orang di negara saya mengatakan, “AS adalah lawan
kami,” karena saya tahu rakyat Amerika berbeda dari apa yang telah lama
melekat pada pemerintahan mereka – standar ganda – dan anda pun tahu apa
yang sedang terjadi di dunia ini. Namun saya pikir, saat ini saya
sedang memulai sebuah era baru, yang didasarkan pada keseimbangan,
hubungan yang saling menguntungkan dan saling menghormati oleh semua
pihak. Afrika. Dunia Arab. Dunia Islam. Negara-negara Eropa, Rusia,
Cina. Ini adalah sebuah kompetisi yang sangat sangat besar, kuat dan
sulit.
Itulah mengapa saya nyatakan 'situasi saat ini tidak semudah seperti
yang sebelumnya'. Saya masih ingat, ada sebuah ungkapan di AS,
orang-orang mengatakan bahwa kami adalah bangsa dari seluruh bangsa (we are a nation of all nations).
Ini adalah sebuah pernyataan ekspresif. Pernyataan ini mengungkapkan
sesuatu secara singkat dan padat, bahwa 'kita dapat hidup bersama'. Saya
pikir, AS telah berhasil mewujudkan sebagian besar dari ungkapan
tersebut. Namun dipandang dari sisi internasional, ada sesuatu yang
berbeda. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan hal-hal yang berbeda.
Lalu bagaimana kita bisa melakukannya? Saat ini, di dunia, terdapat
ketidakseimbangan ekonomi. Di salah satu pihak, ada bahan-bahan mentah
(sumber daya alam, di negara-negara miskin -ed), di pihak lain terdapat
teknologi dan produk penerapan-penerapan ilmiah tingkat tinggi.
Mengambil bahan-bahan mentah, memproduksinya, menjualnya kembali, dengan
perbedaan harga yang sangat besar, hingga yang miskin semakin miskin,
yang kaya semakin kaya. Kami ingin membuat sebuah keseimbangan ekonomi,
tidak hanya keseimbangan politik. Tentu saja keduanya berhubungan
(ekonomi-politik). Namun demikian, menurut saya, dipandang dari segi
sosial kemasyarakan, kita tidak mungkin sama persis, tak akan pernah
bisa. Pun secara kultural, kita tidak bisa sama.
TIME: Bagaimana rasanya membuat kesepakatan bersama presiden Obama selama gencatan senjata di Gaza?
Presiden Obama sangat membantu, sangat membantu. Dan saya percaya apa
yang ia lakukan sejalan dengan niatannya (mencipta kedamaian). Kami
melakukan perundingan bersama soal gencatan senjata, ini sangat penting,
setelah itu baru kami dapat membicarakan perbedaan (keinginan) antara
orang-orang Palestina dan Israel. Hal ini tidak gampang. Sangat sulit.
Kedua pihak sama-sama berbicara tentang perbedaan. Sementara kami
menginginkan mereka berbicara mengenai persamaan.... saat ini kami
sedang menjalankan tugas tersebut sebaik mungkin.
Jika kami bisa sukses 60 – 70%, saya anggap itu sebuah keberhasilan
besar. Kedepannya, wilayah ini (Palestina-Israel) akan menjadi lebih
baik, asalkan kedamaian menjadi perhatian bersama. Stabilitas wilayah
Palestina-Israel ini, (beserta) Mesir dan sekitarnya, sangat penting.
Karena itulah kami yang di Mesir memiliki tantangan besar. Kekuatan lama
negara ini (sisa-sisa rezim -red) berusaha kembali. Tidak diragukan
lagi. Anda juga bisa melihatnya di Tunisia. Anda bisa melihat hal yang
sama di Libya. Dan anda bisa benar-benar menyaksikannya di Suriah,
tujuannya adalah mengembalikan situasi kembali seperti dulu. Kami
bertarung melawan tujuan (sisa-sisa rezim) tersebut, bukan individunya.
Wilayah-wilayah ini seharusnya memiliki kesempatan untuk berkembang.
Biaya untuk perkembangan ini jauh, jauh lebih murah dibandingkan biaya
perang. Semua orang berusaha kuat untuk mendapatkan situasi yang lebih
baik, kehidupan yang lebih baik untuk anak-cucu mereka, untuk wilayah
mereka.
Hal ini membutuhkan waktu panjang. Ini adalah sebuah kondisi bottle-neck*
yang menyita banyak waktu (situasi tersumbat oleh sistem warisan lama
yg belum diperbaiki -ed). Di Amerika Serikat sendiri, situasi bottle-neck
seperti ini telah menyita waktu dan menumpahkan darah, dalam jangka
waktu lama, tidak sebentar. Dan Abraham Lincoln dipandang sebagai sosok
bersejarah yang menunjukkan kepada orang-orang bagaimana bisa bersatu
setelah perang dan mewujudkan situasi negara yang lebih baik. Ia telah
diberi kesempatan, dan menurut saya ia menuai keberhasilan pada sebagian
besar usahanya. Penderitaan kemudian melahirkan stabilitas. Atau,
memaksakan terciptanya stabilitas saat menyadari bahwa penderitaan hanya
berlangsung pada saat proses kelahiran, setelah itu rakyat akan
menyadari bahwa mereka harus tetap berpegang pada apa yang telah
dicapai.
Maka ketika (warga) dunia memandang dirinya dan menyaksikan apa yang
sedang terjadi, menurut saya saat ini mereka menyadari, orang2 di dunia
ini menyadari, bahwa kebebasan itu lebih baik dibandingkan dengan
kediktatoran. Demokrasi itu lebih baik untuk kehidupan dunia. Jika
terdapat kediktatoran di sebuah titik di dunia ini, dimana orang2 tidak
memperoleh kebebasan, mereka tidak mendapatkan kepuasan, tidak menemukan
makanan atau tempat berteduh, mereka berada di bawah garis kemiskinan,
maka titik ini berbahaya bagi dunia keseluruhan, karena orang2 itu akan
berpindah, dan mereka berpindah ke tempat yang berbeda2. Mereka akan
membawa perasaan buruk terhadap orang lain. Mereka bisa saja bersikap
jelek. Mereka bisa saja bersikap salah. Lalu bagaimana kita menjamin
pembangunan untuk Afrika, untuk Timur Tengah, untuk negara2 di wilayah
ini? Rakyat Mesir siap. Kami memiliki sumber daya. Kami memiliki
potensi. Kami memiliki populasi yang boleh dikatakan unik dan beragam.
Kami siap. Kami telah berada di jalan. Kami sedang mencoba mendorong
kemudian beranjak. Hal ini tidak mudah. Butuh momentum yang sangat
tinggi untuk bisa mendorong terjadinya semua ini.
Kapal kami, entah bagaimana, tergeletak di atas pasir, bukan di air,
maka kamu harus menariknya maju, bukan mundur, ke air yang jernih. Tidak
mudah. Untuk menjalin hubungan yang baik dengan dunia, membantu
pembangunan, menciptakan integrasi antara pembangunan dan hubungan
internasional dan investasi dan ekonomi, dan sekaligus juga menebar niat
dan perbuatan baik. Kemudian untuk membangun hubungan timbal balik dan
seimbang dengan pihak lain. Mencabut kebencian yang telah tertanam dalam
hati. Selama ini, orang2 telah menjadi saksi: pertumpahan darah di
Palestina dan tempat2 lainnya, Iraq dan Afghanistan, dan sekarang di
Yaman, Libya. Perasaan mereka buruk. Segala upaya pemisahan Utara dan
Selatan, Timur dan Barat, Darfur, apapun itu. Ketidakstablian di kawasan
teluk. Ancaman terhadap Iran dan peranannya dalam hubungan politik
internasional dan dunia. Pertarungan di ladang2 minyak. Hal-hal seperti
ini bercampur jadi satu, dimana dibutuhkan kepemimpinan yang lebih kuat,
yang memiliki visi...(harus ada pihak) yang mengambil peran
kepemimpinan dan melakukan tindakan.
Sekarang adalah saat untuk bertindak. Segala hal prinsip telah
disepakati. Namun pelaksanaannya? Tidak seorangpun mendebatkan
prinsip-prinsip tersebut. Semua berbicara tentang kedamaian, semua
berbicara tentang pembangunan, semua orang berbicara mengenai
kemerdekaan negara. PBB dibentuk tahun 1947. Sebelumnya Liga
Bangsa-Bangsa. Namun sebenarnya, di lapangan, tindakan yang diambil
tidak tegas. Saya pikir, kita (PBB) ini ada lebih dari 190 negara. Saat
ini Palestina sedang mencoba mejejakkan kaki di gelanggang (dunia).
Dan kami membantu mereka. Bukan berarti mereka kemudian bisa menyerang
yang lain. Saya pikir mereka tidak memiliki kemampuan ini. Maksimal yang
bisa mereka lakukan adalah: bertahan, dan bertanya: Kehilangan apalagi
yang harus kami alami?
TIME: Apakah sebenarnya al Ikhwan al Muslimin organisasi yang demokratis?
Dari segi definisi (demokrasi), ya. Dari makna yg luas, ya, tentu.
Organisasi ini tegak berdasarkan keyakinan, keyakinan Islam, kebebasan
bagi semua orang, kebebasan berkeyakinan, kebebasan berpendapat,
kesetaraan, stabilitas, HAM. ERA (Equal Right Amandement). Nilai-nilai
itu tidak hanya ada di Amerika. Amandemen Kesetaraan Hak. Siapapun. Ini
adalah sebuah keyakinan, semuanya berasal dari keyakinan kami:
demokrasi, kesempatan yang merata. Namun juga ada tanggung jawab. Hukum.
Konstitusi.
Mesir adalah sebuah negeri tua; dan juga sebuah negara tua. Konstitusi
yang dipakai di Mesir juga cukup tua. 1923. Itu (konstitusi) yang
pertama. Dan kami sedang melangkah menuju posisi yang lebih stabil. Kita
tidak akan bisa mewujudkan stabilitas tanpa adanya kebebasan,
demokrasi, (penjaminan) hak bagi setiap orang, kesetaraan hak,
kesejajaran hak pria dan wanita, bagi Muslim, Kristiani, dan bagi
siapapun yang ingin berpendapat. Kesamaannya, garis dasarnya,
referensinya adalah, kebangsaannya, kewarganegaraannya – Mesir, itu
saja. Dan hukum berlaku bagi semua orang.
Dulu terdapat banyak pelanggaran. Maka, usaha yang selama ini dilakukan
oleh IM adalah membentuk sebuah negara institusional dan konstitusional,
jadi menurut saya, saat kami mendapatkan kesempatan, ini menguntungkan
seluruh warga Mesir, keuntungan bagi siapapun yang ada di Mesir,
Kristiani dan Muslim dan keuntungan pula bagi IM dan pihak2 lain dengan
adanya negara yang institusional dan konstitusional.
Saya sangat senang mendapatkan kebebasan yang sesungguhnya dalam
berekspresi. Kebebasan yang sebenarnya dalam berkeyakinan. Dan kebebasan
untuk menjalankan keyakinan agama. Saya senang, dan akan selalu senang
dengan adanya peralihan kekuasaan. Saya adalah presiden terpilih.
Tanggung jawab terbesar saya adalah menjaga kapal nasional ini
mengarungi masa transisi. Ini tidak mudah. Warga Mesir bertekad untuk
melangkah melalui jalan kebebasan dan demokrasi, dan inilah yang saya
lihat. Keadilan (hukum) dan keadilan sosial. Pembangunan dalam makna
komprehensifnya. Pengembangan SDM. Pengembangan industri produktif.
Penelitian ilmiah. Pembangunan politik. Hubungan internasional yang
seimbang dengan semua pihak, Timur dan Barat. Kami yang di Mesir merasa
bersemangat dan secara personal saya pun bersemangat dalam menjaga
kebebasan, demokrasi, keadilan dan keadilan sosial. IM pun seperti itu.
TIME:
Dekrit yang dikeluarkan pekan lalu mengundang banyak kontroversi. Jika
anda dapat mengulanginya lagi, apakah anda akan mengeluarkan dekrit yang
berbeda? Merevisinya?
(berbahasa Inggris) Oh tidak, saya pikir tidak demikian. Yang saya lihat
sekarang ini, warga Mesir bebas. Mereka bersuara saat mereka beroposisi
dengan presiden, dan saat mereka menentang situasi yang tengah terjadi.
Dan ini merupakan hal yang sangat penting. Itu adalah hak mereka dalam
berpendapat, dan bersuara dan mengekspresikan perasaan dan menunjukkan
sikap mereka. Namun ini adalah tanggung jawab saya, yang saya lihat
lebih banyak dibandingkan dengan apa yang mereka lihat. Saya rasa anda
telah mengetahui (hasil) jajak pendapat terkini. Menurut saya, lebih
dari 80, sekitar 90% rakyat Mesir – berdasarkan hasil jajak pendapat
tersebut – mendukung apa yang telah saya lakukan. Dan yang saya lakukan
ini tidak bertentangan dengan (keinginan) rakyat. Namun berpihak pada
rakyat, bersamaan dengan maslahat (yang dihasilkan). Ada sedikit
perbedaan cara penyampaian pendapat sekarang ini dengan yang apa yang
terjadi pada Januari 2011 (pada masa pemberontakan terhadap Presiden
Hosni Mubarak). Saat ini muncul kekerasan yang tidak pernah kita lihat
sebelumnya, yang menandakan bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi.
Ini adalah tanggung jawab saya, pada dasarnya tidak masalah mereka
berekspresi. Namun terjadi beberapa kekerasan. Selain itu, ada benang
merah antara kekerasan2 ini dan simbol-simbol dari rezim terdahulu. Saya
pikir, anda dan saya – saya memiliki lebih banyak informasi – tapi anda
bisa merasakan hal tersebut.
Saya tidak khawatir. Saya yakin rakyat Mesir akan melewati situasi ini.
Kita sedang belajar. Kita sedang belajar bagaimana bisa bebas. Kita tak
pernah menemui (situasi) seperti ini sebelumnya. Kita sedang belajar
bagaimana berdebat. Bagaimana menghadapi perbedaan. Bagaimana menjadi
mayoritas dan minoritas. Bukan minoritas [meralat], namun mayoritas dan
oposisi. Saat ini kami tidak memiliki lembaga parlementer. Sungguh
disesalkan. Saat ini kami tidak memiliki konstitusi. Situasi sekarang
memaksa kami, mendorong kami, untuk menyelesaikan (konstitusi), namun
hal tersebut harus dilakukan dalam situasi dan iklim yang stabil,
sehingga rakyat dapat pergi untuk memberikan suara (dalam perumusan)
konstitusi. Kami ingin menuntaskannya.
... saya adalah presiden seluruh rakyat, yang bertugas memperhatikan apa
yang terjadi di perbatasan kami, melihat apa yang terjadi di selatan,
di Laut Mediterania, di Sinai, di Tahrir dan di tempat2 lainnya. Ini
adalah tanggungjawab yang berat. Ini sebuah tantangan. Ini bukan tugas
yang membahayakan, tapi tugas penting. Saya harus memperhatikan hal-hal
tersebut dan mencari cara agar kita bisa melewati situasi bottle-neck
ini. ini situasi yang panjang, yang telah berlangsung selama lebih dari
dua tahun. Dan kemungkinan akan memakan waktu lebih lama lagi
kedepannya. Namun saya yakin kami akan memiliki konstitusi. Ini penting.
Jika kami memiliki konstitusi, maka apa yang saya ucapkan dan lakukan
pekan lalu (dekrit) akan dicabut [Ia mengusap-usap tangannya].
Kami akan memiliki konstitusi yang merepresentasikan keinginan rakyat.
Saat ini kami tidak punya parlemen, jadi saya bertanggung jawab [ia
mengacungkan satu jari ke udara] untuk mengeluarkan peraturan, yang
merupakan tugas besar, tugas yang serius. Saya tidak suka menggunakan
kekuasaan saya, kecuali ada keharusan. Jika tidak, jika saya tidak harus
menggunakannya, maka tidak akan saya gunakan. Kami ini sedang bergerak,
perlahan, [dengan] kesulitan, namun juga keberhasilan. Maka ketika kami
lihat orang-orang menyampaikan pendapat mereka beramai-ramai, itu
bagus. Ini sebuah tanda positif. Tapi tidak dengan kekerasan. Jadi
siapapun yang mencoba dan tidak mengamati keuntungan (yang diberikan
oleh) kelompok mayoritas ini, dan berusaha menggoyangkan kapal, maka ini
menjadi tanggung jawab presiden, tanggung jawab pemerintah, untuk
mencari tahu apa yang terjadi. Menggoyang perahu tidak akan
menguntungkan siapapun. Sebaliknya, ini akan merugikan.
Kami berada dalam sebuah situasi yang pelik Kami bergerak, kami belajar.
Kami memiliki kebebasan, iklim yang baru, lingkungan yang baru. Rakyat
bebas. Mereka berkespresi. Mereka bergerak. Tidak ada yang menghentikan
mereka, tapi kekerasan yang dilarang tidak seharusnya dibiarkan. Hal
tersebut melawan hukum. Bertentangan dengan kemaslahatan rakyat. Jika
kita terus bersuara dengan cara damai, itu sesuatu yang bagus. Inilah
salah satu keuntungan revolusi Mesir. Meminimalkan pertumpahan darah,
dan mempertahankannya tetap seperti itu.
Kami mengawal [rakyat]. Kami mencari tahu. Kami mengukur. Kami melihat.
Kami mengizinkan rakyat bergerak. Mereka bebas. Namun tanggung jawab
kami adalah menjaga keselamatan mereka, mengawal mereka. Memberi mereka
kesempatan berekspresi tanpa kekerasan di sekitar Meydane Tahrir
[lapangan Tahrir]. Pergerakan mereka ini bahkan telah dimulai sebelum
saya mengeluarkan [dekrit] yang konstitusional; situasi tersebut telah
berlangsung selama lebih dari delapan hari atau sekitar itu. Hal itu
semacam .... salah paham segelintir pihak. Namun tak apa. Hal tersebut
akan lewat. Akan pergi, dan menurut saya, akan tercatat sebagai sebuah
titik kebaikan dalam sejarah pergerakan kami dua tahun belakangan ini.
Menurut saya, kami telah beberapa kali mengalami kejadian besar seperti
ini di masa lalu. Dan selama pemilihan presiden dulu, anda menyaksikan
apa saja yang terjadi. Dulu itu ada konflik hebat dan luar biasa antara
kekuatan lama dan aksi-aksi revolusi.
Ini adalah eksperimen pertama kami, pengalaman pertama kami dalam
sejarah. Lalu apa yang anda harapkan? Segala sesuatunya berjalan dengan
mulus? Tidak. Perjalanannya, paling tidak, akan sukar. Bukan kekerasan,
tapi kesukaran. Karena itulah, kami memiliki kesabaran yang cukup. Kami
harap, bisa dengan cepat melewati ini menuju pembentukan konstitusi.
Seperti yang saya pahami dari panitia pembentukan konstitusi, mereka
membutuhkan waktu kira-kira satu bulan. Saya bilang, dua bulan. Saya
berikan mereka waktu untuk menggelar diskusi sosial kemasyarakatan
tentang pasal-pasal (yang dirumuskan), ada sekitar 230 pasal, mereka
berselisih tentang 15 pasal. Hal ini memakan waktu. Mereka sedang
bekerja sebaik mungkin. Dan saya sedang mengupayakan sebanyak mungkin
pembicaraan dengan seluruh partai politik. Pihak gereja, dan blok-blok
lainnya.
Jadi, Mesir ini sedang bergerak. Sekarang ini kami memiliki Mesir baru.
Sebuah negara sipil, bukan teokratis, bukan negara para militan. (namun)
mengarah ke sebuah negara sipil konstitusional yang sebenar-benarnya.
Ada perlawanan. Ada kesulitan, rintangan, banyak hal kami dapati, namun
(tetap) Mesir ini sedang melangkah. Rakyat Mesir akan berhasil, insyaallah.
TIME:
Tahun ini, 2012, adalah tahun besar, banyak hal terjadi. Banyak orang
mengelu-elukan anda sebagai seorang negarawan, sementara yang lain
memberi peringatan bahwa anda adalah Fir’aun baru.
Fir’aun baru? [tertawa geli] Bisakah saya? Saya ini telah lama menderita. Menderita, secara personal!
(beralih ke Bahasa Arab) Karir politik saya telah dimulai sejak lama.
1986. Saya diajukan dalam pemilu parlemen tahun 1995 dan pemilu tersebut
berlangsung curang. Kemudian saya diajukan di pemilu parlemen tahun
2000, lalu saya menjadi anggota parlemen periode 2000-2005. Saya
diajukan kembali di pemilu 2005, lagi-lagi, terjadi kecurangan pada
pemilu ini. Saya telah diamanahi tanggung jawab di bidang politik oleh
IM selama 10 tahun. Saya berasal dari kalangan masyarakat Mesir. Saya
mengetahui kondisi masyarakat secara keseluruhan serta penderitaan
mereka. Saya berasal dari wilayah Sharkia, timur Kairo, tapi saya
lulusan Universitas Kairo. Dan saya menerima gelar doktor dari Amerika
Serikat.
Saya dijebloskan ke penjara, [Ia menyentuh dasinya] dan saat itu posisi
saya adalah ketua departemen bahan ajar di universitas. Alasan
penjeblosan saya ke penjara adalah karena saya membela peradilan dan
hakim2 Mesir. Saya tahu persis apa arti pemisahan tiga kekuatan (Trias
Politika), eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pemisahan ini merupakan
konsep utama negara yang berdasarkan institusi. Rakyat adalah sumber
kekuatan yang sebenarnya. Presiden adalah representasi kekuatan
eksekutif, dan ia dipilih oleh rakyat. Saya senang ketika rakyat
mendapatkan kebebasan yang sempurna dalam pemilu, dan saya senang
peralihan kekuasaan berlangsung melalui pemilu yang bebas. Saya telah
pergi keliling dunia, apakah itu ke Amerika Serikat, ke Eropa atau
negara2 Timur, dan saya tahu bagaimana segala sesuatunya berjalan. Saya
paham teknologi, penelitian, aplikasi2 ilmiah, budaya, peradaban,
perbedaan antara negara2 dunia, karakter sejarah. Dan saya cendekiawan
Islam.... (beralih kembali ke Bahasa Inggris) saya bukan cendekiawan,
saya berbicara tentang Islam. Saya tahu apa itu Islam, sungguh. Saya
tahu apa itu Islam, makna komprehensif Islam, makna perbuatan damai, dan
bagaimana Islam diterapkan dalam hidup masyarakat. Kesalahan penafsiran
beberapa nilai-nilai Islam pun tidak tepat. Saya tahu tujuan riil,
makna dan pengaplikasian Islam. Saya telah melakukan dan mempraktekkan
hal-hal tersebut sejak lama, dalam kehidupan personal saya, dalam hidup
bermasyarakat, di parlemen dan berapa lama saya di istana kepresidenan?
Lima bulan. Bukan 30 tahun [lama pemerintahan Mubarak]. Baru lima bulan.
Bukan dua tahun, bukan 30 tahun. Hanya lima bulan. Lima bulan setelah
adanya kerusakan-kerusakan besar, korupsi, perbuatan-perbuatan tidak
terpuji. Rakyat telah lama dimarjinalkan. Saya merupakan bagian dari
revolusi. Dan saya penanggung jawab aksi-aksi di Lapangan Tahrir dari
pihak IM, perwakilan IM selama revolusi. Segala sesuatunya menjadi jelas
dan saya sangat senang dengan kunjungan anda. Pertanyaan terakhir?
Saya berharap, ketika nanti kami memiliki konstitusi, dekrit yang telah
saya keluarkan akan dicabut dengan segera, dan (saya harap) di kemudian
hari akan ada lebih banyak pihak yang bercerita kepada anda mengenai
hal-hal yang saya tuturkan sekarang ini, kami akan memiliki parlemen,
kami akan mengadakan pemilu. Dua bulan untuk itu semua.
TIME: Apakah kepentingan masyarakat terjamin dalam konstitusi?
Mereka akan memberikan suara. Saat ini mereka sedang bertukar pendapat
dalam komisi, komisi legal, yang dipilih. Ketika mereka selesai, saya
akan membawanya ke tengah-tengah masyarakat untuk didiskusikan selama
kurang lebih dua pekan, kemudian rakyat akan berpartisipasi dalam
pemungutan suara. Menurut saya, hal ini merupakan tanggung jawab mereka
secara keseluruhan.
TIME:
Tapi bagaimana dengan kondisi politik di sekitarnya? Tidakkah
kejadian-kejadian selama sepekan terakhir ini mengindikasikan bahwa
rakyat memisahkan diri, bukan malah menggabungkan diri mendukungnya?
Tidak, mereka tidak memisahkan diri. Bukan memisahkan diri. Ini soal
mayoritas dan oposisi. Saya dapat melihatnya dengan sangat jelas. Namun
kubu oposisi tidak sama seperti dulu. Mereka punya hak, mereka (dapat)
melakukan apa yang mereka katakan. Jika persentase oposisi 25% atau 30%,
itu jumlah yang besar. Populasi kami 90 juta.
Jadi menyatakan pendapat, seperti yang telah saya katakan sebelumnya,
menyampaikan ketidaksetujuan dengan cara damai itu sangat sehat. Sangat
penting. Tapi tidak dengan kekerasan. Itulah bedanya. Dan kekerasan itu
berhubungan dengan, seperti yang telah saya bilang, rezim terdahulu,
dengan beberapa cara lain mereka berusaha menghentikan (laju Mesir), dan
menghambatnya.
2012 adalah tahun terbaik bagi rakyat Mesir, dalam kehidupan mereka,
dalam sejarah mereka. Kami telah menyelenggarakan pemilu presiden yang
sesungguhnya sepanjang sejarah. Hal tersebut tidaklah mudah, apalagi ini
berkaitan dengan lahirnya sebuah negara. Dan negara itu besar, tua,
kuat dan memiliki akar sejarah yang panjang. Kami punya peneliti, kami
memiliki politisi, ada kubu oposisi, ada petani, ada pelajar, anak-anak,
semuanya itu adalah.... adalah keragaman yang tak terhitung.
Saat ini, tidak mudah memimpin negara dengan keragaman seperti itu.
Namun tidak masalah. Kami sanggup melakukannya. Insyaallah kami akan
melakukannya dengan sukses dan damai. Untuk kami, untuk seluruh daerah,
dan seluruh dunia. Kami datang dengan misi kedamaian. Kami tidak melawan
individu-individu atau negara2 tertentu, kami ingin hidup berdampingan
dengan yang lain dalam kedamaian, kedamaian yang sebenarnya, kedamaian
yang menyeluruh.[]
_____________
*Bottle-neck adalah situasi dimana pergerakan sedang terhambat. Seperti
air yang ada di dalam botol, ketika dituang alirannya tertahan di leher
botol yang sempit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar