jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 14 Juni 2011

Tim Advance Relawan PKS Pantau Situasi Dieng

WONOSOBO, Meningkatnya status Siaga kawasan Dieng Wonosobo. membuat penduduk setempat khawatir. Beberapa mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman. Jajaran kepanduan relawan PKS pun mulai siap siaga untuk meberikan bantuan di lokasi bencana.

Senin (30/5) sore kemarin, tim advance relawan PKS mulai diterjunkan di sekitar kawasan kawah Timbang, dekat Batur, Dieng, perbatasan Wonosobo dan Banjarnegara. Personel pendahulu ini terdiri atas tim Radkom (Radio Komunikasi) DPW serta relawan PKS dari Banjarnegara dan Wonosobo.

Koordinator tim advance, Pratik Ikmawanto kepada PKS Jateng Online, Selasa (31/5) mengatakan, pihaknya mulai melakukan pemantauan situasi terkini bersama Satkorlak setempat. “Saat ini kami sedang berupaya membangun repeater (pemancar) untuk memudahkan komunikasi antar relawan. Sehingga memudahkan untuk mobilisasi penduduk jika harus mengungsi secara cepat,” tandas pria asal Magelang ini.

Saat ini, lanjut Pratik, Kawah Timbang d Dieng menjadi kawah yang paling aktif dan mengeluarkan gas beracun. Meski dekat dengan Wonosobo, kawah ini sbenarnya sudah masuk kawasan Batur, Banjarnegara.

“Desa terdekat dengan Kawah Timbang adalah Sumberejo. Penduduknya sebagian sudah ada yang mengungsi ke sanak familinya. Pemerintah menetapkan status Waspada sekarang dan memberikan jarak aman satu sampai dua kilometer dari kawah,” jelas Pratik.

Status Waspada diberikan karena gas CO2 yang keluar di kawah sangat beracun dan mematikan bagi makhluk hidup. Konsentrasinya sudah meningkat dua kali lipat dari biasanya. Namun demikian gas ini terutama terkonsentrasi di wilayah dekat seputar kawah saja,atau radius ratusan meter yang kena dampak. Adapun dengan kawasan wisata jaraknya masih sekitar 15 km, jelas Pratik.

Dia menambahkan, saat ini,sudah terjadi sekitar 30 kali gempa di kawasan. Dua diantaranya dirasakan cukup besar. Akibatnya ada tiang listrik dan yang roboh dan mematikan sambungan di wilayah tersebut, pungkas Pratik.

Sumber: PKS Jateng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar