jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 28 April 2011

PKS Tepis Tudingan Terkait NII

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta semua pihak tidak mengait-ngaitkan PKS dengan NII. Semua tudingan terhadap PKS menyangkut NII ditegaskan hanya ulah kelompok yang tidak bertanggung jawab.

"Saya kira itu tidak ada kaitannya, PKS justru dalam posisi sekarang ini dicurigai oleh kelompok-kelompok tertentu. Anda lihat sendiri lah musibah yang terjadi belakangan ini, mereka mengkritik PKS dari sisi komitmen Islam, bagaimana akhlaknya, karena PKS menjadi partai Islam yang terbuka," ujar Ketua FPKS DPR, Mustafa Kamal, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4/2011).

Termasuk tudingan eks pendiri PKS Yusuf Supendi yang menyatakan Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin adalah anak dari NII juga dibantah. Menurut PKS seharusnya Yusuf Supendi tidak membawa urusan pribadi ke masalah partai.

"Begini kalau itu kepada beliau sendiri silahkan ditanya apa motifnya dan sebagainya kita tak mau ikut campur juga dalam persoalan-persoalan pribadi seperti itu kan pribadi, tak ada kaitan dengan PKS secara institusi," jelas Mustafa.

Mustafa menuturkan usaha sejumlah pihak mengaitkan PKS dengan NII adalah permainan politik. Padahal bangkitnya NII murni bagian dari pengaruh berkembangnya radikalisasi di Indonesia.

"Itu soal bungkus-membungkus kemas-mengemas ini kan jangan sampai kemudian ditunggangi kepentingan politik tertentu karena begini itu bisa terjadi di agama manapun radikalisasi itu," tuturnya.


Sumber: Detiknews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar