TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA. Anggota Komisi Hukum DPR RI Nasir Djamil tidak memungkiri keberadaan tim sukses calon Kapolri. Tim sukses ini bekerja untuk mendongkrak citra calon Kapolri di mata SBY maupun anggota Dewan di Senayan serta partai politik."Kalau kita cermati masing-masing memang ada tim sukses. Jadi ini menunjukkan muatan politis lebih dominan," kata Nasir Djamil kepada wartawan di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (28/9/2010).
Politisi asal PKS ini menilai, promosi calon Kapolri yang dijajakan tim sukses berjalan sejak lama dengan tanpa menciderai profesionalitas pejabat Polri.
"Komunikasi yang dilakukan pun masih wajar. Yang perlu dihindari adalah barter kasus, dan money politic," ungkapnya seraya menyatakan, barter kasus justru memasung calon Kapolri berdinas di institusi kepolisian.
"Untuk apa dua tahun tidak bisa apa-apa, dan kemudian terpenjara. Parpol akan seperti senjata makan tuan," terangnya. "Fraksi PKS sama sekali belum ditemui calon maupun tim sukses Kapolri."
Hingga kini, Presiden Yudhoyono belum juga mengajukan calon Kapolri. Padahal, dua nama kandidat Kapolri sudah lama berhembus di publik. Inspektur Pengawasan Umum Polri Komjen Nanan Soekarna dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Pol Imam Sudjarwo disebut-sebut calon kuat Kapolri.
Namun, dua nama tersebut kini dikabarkan akan memperoleh saingan baru. Isu terkini, Kapolda Sumut Irjen Oegroseno juga dipersiapkan sebagai calon Kapolri yang sebelumnya akan dimutasi terlebih dahulu. Pangkat Irjen Oegroseno kemudian naik satu menjadi Komjen sehingga layak dicalonkan. Nama lain yang diisukan dipersiapkan adalah Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Timur Pradopo.
Sumber: Tribun News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar