jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 27 Mei 2010

Terancam kena sanksi, BR tak berkomentar

Sukoharjo (Espos). Bupati Sukoharjo Bambang Riyanto (BR) terancam kena sanksi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan lantaran tidak mematuhi keputusan DPP untuk mendukung calon yang diusung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo. Hal itu disampaikan langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri seusai menghadiri kampanye, Minggu (23/5) di Nguter.

Mengenai hal tersebut, BR ketika dikonfirmasi Espos mengenai masalah itu memilih tidak berkomentar. BR sendiri, saat kampanye PDIP untuk kemenangan Wardoyo Wijaya-Haryanto (War-to) di lapangan Nguter tidak terlihat.

“Saya tidak berkomentar, itu juga sebuah jawaban kan?”
ujarnya singkat.

Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan pertemuan dengan kader pendukungnya seperti yang disampaikan dalam deklarasi relawan TBR-Tarto di gedung PKP Ngabeyan, belum lama ini, TBR mengaku telah dibuang oleh partainya sehingga dia memilih keluar.

“Saya telah dibuang dari partai, saya dicampakkan. Tapi Tuhan maha adil dan akhirnya memberi saya jalan karena ada partai yang siap mengantarkan saya untuk maju dalam Pilkada,”
katanya.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar