jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Jumat, 07 Mei 2010

Pengangguran Masih Jadi Masalah

SUKOHARJO. Pemkab Sukoharjo dinilai belum berhasil menangani masalah pengangguran. Indikasinya, di tahun 2009 ini, jumlah penganggur mencapai sekitar mencapai 20.823 jiwa. Sementara pada tahun 2005 lalu, jumlah pengangguran hanya sebanyak 13.482 jiwa.

“Ini membuktikan bahwa program yang direncanakan Bupati belum mampu menggerakkan perekonomian di wilayah Sukoharjo,” ujar anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo, Heri Purwanto dalam rapat Paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) 2005-2010, Rabu (5/5).

Jika ekonomi digarap dengan maksimal, menurut Heri, secara otomatis dapat membuka peluang kerja yang luas dan angka jumlah pengangguran juga dapat ditekan. Salah satu alternatif untuk menekan pengangguran, jelas Heri, proyek Kawasan Industri Nguter (KIN) seluas 250 hektare harus segera direalisasikan.

Partisipasi Murni

Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto mengatakan, untuk menekan angka pengangguran, memang pihaknya melakukan proyek pembangunan KIN tersebut. “Jika proyek tersebut berhasil dibangun, setidaknya mampu menyerap sekitar 40.000 tenaga kerja,” paparnya.

Namun di luar itu, Dewan melihat ada beberapa keberhasilan yang diraih Bupati. Di antaranya bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum dan lainnya. Hal itu dapat dilihat dengan meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Kelulusan (AL) pada tiap jenjang sekolah yang tiap tahun terus meningkat.

Bupati mencontohkan, angka kelulusan di Sukoharjo meningkat di mana pada tahun 2005 angka kelulusan SD 98,9 persen dan tahun 2009 meningkat menjadi 99,16 persen. Kelulusan SMP dari 95,5 persen menjadi 99,16 persen dan SMA dari 87,14 persen menjadi 97,46 persen di tahun 2009.

“Angka putus sekolah di Sukoharjo tiap tahunnya juga menurun di semua jenjang sekolah yang ada,” ujar Bupati.

Sementara di bidang kesehatan, Pemkab berhasil menekan angka kematian ibu dari 93,8 per 100.000 persalinan, turun menjadi 80,81 per 100.000 persalinan di tahun 2009. Begitu juga untuk angka kematian bayi dari 10,36 per 1.000 kelahiran hidup turun menjadi 9 per 1.000 kelahiran hidup. (mal)


Sumber: Harian Joglosemar Online



Pengangguran naik, legislatif pertanyakan realisasi kawasan industri Nguter

Sukoharjo (Espos). Angka pengangguran di awal Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto menjabat hingga menjelang akhir masa jabatannya justru meningkat. Kondisi demikian terungkap dalam rapat paripurna nota pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) yang digelar Rabu (5/5) di Gedung Dewan. Dalam LKPj yang diterima wartawan, disebutkan angka pengangguran di 2005 mencapai 13.482 jiwa. Apabila dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang mencapai 569.724 jiwa, maka angka pengangguran mencapai 2,36%.
Selanjutnya masih mengacu kepada data yang sama, angka pengangguran pada 2009 mencapai 20.823 jiwa. Pada tahun yang sama tercatat angkatan kerja mencapai 436.442 jiwa. Dengan demikian, persentase pengangguran pada tahun kemarin mencapai 4,7%.

Bambang Riyanto dalam LKPj menyebutkan masih tingginya angka pengangguran disebabkan kondisi lapangan kerja yang terbatas. Namun demikian untuk mengatasinya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo telah memiliki solusi.

Lebih lanjut mengenai langkah meminimalisasi pengangguran adalah melalui pembukaan kawasan industri Nguter seluas 250 hektare (Ha). Apabila kawasan itu sudah dibuka, diperkirakan sebanyak 40.000-an orang tenaga kerja akan terserap.

Anggota Komisi IV, Heri Purwanto mengaku, menyayangkan masih tingginya angka pengangguran di Kota Makmur. Menurut dia, dalam proses pembangunan berjalan harusnya jumlah pengangguran bisa ditekan bukan malah malah sebaliknya justru meledak.

Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar