Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengisyaratkan akan mempertahankan koalisi dalam pidatonya Kamis (4/3) malam. Sikap SBY yang tidak menindak partai mitra koalisinya karena SBY sangat membutuhkan koalisi untuk menopang pemerintahannya.
"Alasannya sangat jelas, yang butuh koalisi itu SBY. Kan basis politiknya PD di DPR cuma 25 persen, jadi jelas butuh koalisi," ujar peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris ketika dihubungi detikcom, Jumat (5/3/2010).
Syamsudin menambahkan kondisi akan lebih tidak stabil kalau SBY dan Partai Demokrat (PD) melepaskan partai mitra koalisinya. Lagi pula perbedaan pendapat itu hanya pada isu kasus Bank Century saja.
"Itu satu isu saja. Pada saat yang sama di DPR kan banyak isu, dan antara Presiden dan Dewan nggak ada masalah. Jadi nggak ada alasan untuk kocok ulang. Jangan sampai satu noktah kecil menceraiberaikan secara politis. Hitungannya masih 5 tahun ke depan, bukan hari atau bulan," tandas Syamsudin.
Dalam pidatonya SBY mengisyaratkan akan mempertahankan koalisi, kendati partai mitra koalisi tidak sejalan dengan pemerintah pada sidang paripurna DPR Rabu 3 Maret lalu.
"Koalisi dibangun dengan niat baik. Kesepakatan dan etika, manakala ada permasalahan terhadap kesepakatan dan etika, selalu tersedia solusi yang tepat dan terhormat," kata SBY. (nwk/nrl)
Sumber: Detiknews.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar