jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 04 Maret 2010

Prosesi Pendaftaran Dilakukan Meriah Bak Pengantin, Jokowi-Rudy Diarak Menuju KPU

SOLO. Pendaftaran pasangan calon kepala daerah Joko Widodo – FX Hadi Rudyatmo untuk Pemilu Kepala Daerah 2010, berlangsung meriah. Berbalut nuansa adat Jawa, pasangan itu menggunakan pakaian motif lurik serta ikat kepala hitam, menuju Kantor Sekretariat KPU di kompleks Stadion Manahan. Sementara pendukungnya, dari mitra koalisi ikut menyertai pasangan incumbent itu.

Di kawasan Manahan, mereka disambut tari-tarian serta kesenian reog. Sebelum masuk mendaftarkan diri, bak sepasang pengantin Jawa, terlebih dahulu dilakukan prosesi pasrah tinampi, tepat di depan kantor sekretariat KPU Kota Surakarta. Menggunakan bahasa krama inggil, seorang pambiwara menyerahkan pasangan calon tersebut ke YF Soekasno, untuk didaftarkan sebagai pasangan calon walikota dan wakil walikota.

Selanjutnya, mereka masuk ke Kantor KPU dan menyerahkan persyaratan pendaftaran yang diterima langsung oleh Ketua KPU, Didik Wahyudiono. Semua berkas persyaratan kemudian langsung dicek kelengkapannya.

Di antara peserta rombongan pasangan itu, ada yang membawa wayang Semar serta mengusung sapu lidi. Jokowi menjelaskan, bahwa Semar merupakan tokoh punggawa yang memiliki karakter pengayom dan pengabdi masyarakat. “Saya tidak ingin memberi janji dan harapan yang muluk-muluk bagi masyarakat. Kami hanya bisa berusaha bekerja keras memperbaiki Kota Solo tercinta ini. Dan jika diberi amanah, kami siap terus memberikan pelayanan dan pengabdian yang tulus pada masyarakat,” ungkapnya.

Sementara Rudy mengutarakan, bahwa sapu lidi merupakan simbol kebersihan. “Sapu ini merupakan simbol bahwa kami ingin menjadikan Kota Solo ini bersih. Di mana Solo Berseri Tanpa Korupsi akan terus kami upayakan,” jelasnya.

Wayang Orang

Sebelumnya di Graha Saba Bhuana seribuan massa pendukung pasangan Jokowi-Rudy berkumpul. Acara ini dikemas sedemikian rupa, sebagai representasi deklarasi dari pasangan incumbent ini. Nuansa Jawa cukup kental mewarnai acara yang digelar sejak pukul 10.00 WIB ini. Layaknya acara pernikahan, sejumlah panitia tampak mengenakan kebaya dan beskap untuk menyambut tamu yang hadir.

Acara diawali dengan pertunjukan wayang orang yang terangkum dalam sebuah fragmen. Pertunjukan tersebut mengisahkan sejumlah orang yang tengah berkerumun membicarakan sesuatu. Keramaian ini menarik perhatian beberapa orang yang merupakan mitra koalisi PDIP, yakni PAN, PKS, PDS, PKB, PDP, PKPB, PKPI, PPDI, serta P Gerindra.

Setelah semuanya berkumpul menjadi satu, akhirnya dicari penyebabnya, hingga menuju pada pasangan Jokowi-Rudy. Untuk mengatasi keadaan ini akhirnya dicarilah Jokowi dan Rudy untuk diminta kesediaan mencalonkan diri sebagai pasangan Walikota dan Wakil Walikota. (Risma Hasnawaty/Sika Nurindah)


Sumber: Harian Joglosemar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar