jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 08 Desember 2009

Nasir Djamil Akan Sumbangkan Koleksi Recehnya Untuk Prita



Jakarta. Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengaku memiliki kebiasaan mengumpulkan uang receh. Ia pun berencana akan menyumbangkannya ke Posko Koin Peduli untuk Prita Mulyasari.
"Ya, selama periode (DPR) lalu, uang-uang receh saya kumpulkan di celengan plastik. Jadi kalau ada uang receh-receh ditemukan di rumah atau receh dari kantong, saya kumpulkan di situ," kata Nasir pada detikcom, Senin (7/12/2009).

Setelah mendengar adanya aksi menyumbangkan koin untuk Prita, Nasir pun teringat 'koleksi' receh-recehnya di rumah. "Saya teringat, lalu saya ada keinginan untuk menyumbang," katanya.

Nasir melihat kegiatan menyumbang koin tersebut sebagai bentuk simbol kritis masyarakat dan perlawanan terhadap ketidakadilan. "Serta memberikan semangat terhadap Prita," ujar anggota Dewan asal Aceh itu.

Jika berkesempatan, aku Nasir, dirinya akan memberikan koleksinya itu setelah kunjungan kerja Komisi III ke Aceh, Sulawesi Tengah dan Papua. Kunjungan selesai tanggal 9 Desember 2009. "Rencana kalau ada kesempatan setelah kunjungan kerja," pungkasnya.


Sumber: DetikCom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar