jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 17 November 2008

Tri : Perpecahan Hanyalah Isu, Kader PKS Solid


Jakarta RM. Kader dan simpatisan yang ada di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jakarta Utara, Selatan dan Barat, diungkapkan sumber Rakyat Merdeka yang aktif di salah satu DPD tersebut, ogah bekerja lagi membesarkan partai. Mereka kembali ke taklim alias pengajian, tak mau ngurusi politik lagi.

Alhasil gerakan perekrutan anggota yang dulu gencar dilakukan kader PKS door to door tak ada gregetnya lagi. Perpecahan di tubuh partai yang mayoritas anggotanya pemuda Islam ini, dipicu kekecewaan para anggotanya, terhadap kinerja wakilnya di parlemen baik di DPRD DKI Jakarta maupun DPR.

"Mereka tak lagi sungguh-sungguh memperjuangkan aspirasi kita. Coba lihat, dulu suara PKS di DPRD yang anggotanya hanya tiga orang, lebih terdengar, ketimbang sekarang yang mayoritas. Sekarang mereka tak lagi idialis, mereka pragmatis," ujar sang sumber.

Lebih lanjut, sumber tadi mengatakan, sampai-sampai saat ini di internal partai, mengenal dua istilah kader yakni kader keadilan dan kader sejahtera.

Kader keadilan, sambungnya, adalah wakil rakyat yang masih mau memperjuangkan aspirasi masyarakat, sedangkan kader sejahtera adalah anggota dewan yang hanya ingin mengeruk keuntungan sebagai anggota dewan tak peduli dengan amanat konsituennya.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS DKI Jakarta Triwisaksana yang dikonfirmasi, membantah isu tersebut. Kata dia, PKS di Jakarta masih solid, semua masih patuh dengan perintah DPP dan siap memenangkan partai dalam Pemilu 2009.

"Itu hanya isu saja tidak usah ditanggapi. Isu ini sengaja dihembuskan orang yang ada di luar partai yang bertujuan untuk memecah belah partai," ujarnya melalui ponsenya, baru-baru ini. Menjelang Pemilu 2009 ini, lanjut Tri, PKS sering dihantam isu, banyak kalangan yang ingin menghancurkan PKS melalui isu keretakan atau perpecahan.

Saat ditanya, sanksi apa yang akan dijatuhkan, jika ada pimpinan daerah di Jakarta yang enggan melaksanakan perintah pimpinan, Tri enggan menjawab panjang.

"Jangan berpikir yang macam-macam dulu, apalagi sesuatu yang buruk, kami dari DPW masih melihat DPP masih dalam jalur yang benar. Segera akhiri isu ini, mari kita bersaing memenangkan pemilu secara fair, jangan saling menjatuhkan," pungkasnya.

Sumber: Rakyat Merdeka | Senin, 17 November 2008, 01:11:51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar