JAKARTA, (PRLM).- Hasil survei Lembaga Survei
Nasional (LSN) tentang elektabilitas partai massa berbasis Islam
mengalami penurunan ditanggapi serius oleh Ketua Dewan Pembina Pusat
(DPP) Bidang Perencanaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf.
Menurut Bukhori, partainya akan segera melakukan lompatan atau gerakan
besar untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat lagi kepada PKS.
"Survei elektorat tidak menjadi rukun iman bagi kami. Akan tetapi, kita pun akan melakukan peningkatan kinerja yang membuat masyarakat kembali percaya kepada kami," katanya kepada "PRLM", di sela-sela rapat Komisi III, di Jakarta Rabu (27/6/12).
Ia mengungkapkan, PKS tetap percaya diri menghadapi Pemilu 2014, meskipun survei LSN mengatakan telah terjadi penurunan elektabilitas partai. "Saat ini kita pada tataran rapatkan barisan dan konsolidasi internal," ucapnya.
Namun, Bukhori menolak survei LSN yang pengkategoriannya dimasukkan dalam konteks agama. Menurut dia, metodologi tersebut sangatlah tidak tepat.
"Partai di Indonesia hampir semua basis umat Islam, kalau dikotak-kotak maka akan menjadi persoalan. Partai nasionalis juga disini basisnya Islam jadi saya kira metode itu tidak tepat," katanya.
Meski begitu, Bukhori memang mengakui bahwa suara PKS memang mengalami penurunan. Untuk itu, PKS sudah melakukan beberapa persiapan untuk kembali memperoleh kejayaan seperti di Pemilu 1999.
Sementara itu, Ketua DPP PAN Bidang Politik Bima Arya sugiarto menuturkan, penurunan elektabilitas tidak ada hubungannya dengan ideologi Islam. Menurut dia, faktor figur dan kinerja suatu partailah yang menentukan semuanya.
"Tantangan terbesar bagi semua partai adalah membumikan retorika yang indah dan gagasan normatif ke dalam bahasa program, dan menyatukan antara kata dan perbuatan. Konsistensi dan kompetensi yang kemudian dinilai oleh rakyat," ucap Bima.
Menurut dia, dari tren survei sebetulnya suara PAN tetap stabil, tapi karena targetnya double digit, pihaknya tetap berkerja keras. "Strateginya dual track (dua jalur). Pertama, Jalur penguatan ketokohan Bang Hatta Radjasa sebagai Menko yang berprestasi dan jalur penguatan kelembagaan partai," katanya.
Bima melanjutkan, pihaknya juga sudah bentuk organisasi baru di bawah partai yangg telah menggarap segmen yang berbeda. "Kita pun terus fokus untuk membentuk kepengurusan sampai tingkat rayon (Rayonisasi)," ucapnya. (A-194/A-108)***
"Survei elektorat tidak menjadi rukun iman bagi kami. Akan tetapi, kita pun akan melakukan peningkatan kinerja yang membuat masyarakat kembali percaya kepada kami," katanya kepada "PRLM", di sela-sela rapat Komisi III, di Jakarta Rabu (27/6/12).
Ia mengungkapkan, PKS tetap percaya diri menghadapi Pemilu 2014, meskipun survei LSN mengatakan telah terjadi penurunan elektabilitas partai. "Saat ini kita pada tataran rapatkan barisan dan konsolidasi internal," ucapnya.
Namun, Bukhori menolak survei LSN yang pengkategoriannya dimasukkan dalam konteks agama. Menurut dia, metodologi tersebut sangatlah tidak tepat.
"Partai di Indonesia hampir semua basis umat Islam, kalau dikotak-kotak maka akan menjadi persoalan. Partai nasionalis juga disini basisnya Islam jadi saya kira metode itu tidak tepat," katanya.
Meski begitu, Bukhori memang mengakui bahwa suara PKS memang mengalami penurunan. Untuk itu, PKS sudah melakukan beberapa persiapan untuk kembali memperoleh kejayaan seperti di Pemilu 1999.
Sementara itu, Ketua DPP PAN Bidang Politik Bima Arya sugiarto menuturkan, penurunan elektabilitas tidak ada hubungannya dengan ideologi Islam. Menurut dia, faktor figur dan kinerja suatu partailah yang menentukan semuanya.
"Tantangan terbesar bagi semua partai adalah membumikan retorika yang indah dan gagasan normatif ke dalam bahasa program, dan menyatukan antara kata dan perbuatan. Konsistensi dan kompetensi yang kemudian dinilai oleh rakyat," ucap Bima.
Menurut dia, dari tren survei sebetulnya suara PAN tetap stabil, tapi karena targetnya double digit, pihaknya tetap berkerja keras. "Strateginya dual track (dua jalur). Pertama, Jalur penguatan ketokohan Bang Hatta Radjasa sebagai Menko yang berprestasi dan jalur penguatan kelembagaan partai," katanya.
Bima melanjutkan, pihaknya juga sudah bentuk organisasi baru di bawah partai yangg telah menggarap segmen yang berbeda. "Kita pun terus fokus untuk membentuk kepengurusan sampai tingkat rayon (Rayonisasi)," ucapnya. (A-194/A-108)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar