jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Sabtu, 30 Juni 2012

PKS Tanggapi Serius Survei LSN tentang Partai Islam yang Turun

JAKARTA, (PRLM).- Hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) tentang elektabilitas partai massa berbasis Islam mengalami penurunan ditanggapi serius oleh Ketua Dewan Pembina Pusat (DPP) Bidang Perencanaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf. Menurut Bukhori, partainya akan segera melakukan lompatan atau gerakan besar untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat lagi kepada PKS.

"Survei elektorat tidak menjadi rukun iman bagi kami. Akan tetapi, kita pun akan melakukan peningkatan kinerja yang membuat masyarakat kembali percaya kepada kami," katanya kepada "PRLM", di sela-sela rapat Komisi III, di Jakarta Rabu (27/6/12).

Ia mengungkapkan, PKS tetap percaya diri menghadapi Pemilu 2014, meskipun survei LSN mengatakan telah terjadi penurunan elektabilitas partai. "Saat ini kita pada tataran rapatkan barisan dan konsolidasi internal," ucapnya.

Namun, Bukhori menolak survei LSN yang pengkategoriannya dimasukkan dalam konteks agama. Menurut dia, metodologi tersebut sangatlah tidak tepat.

"Partai di Indonesia hampir semua basis umat Islam, kalau dikotak-kotak maka akan menjadi persoalan. Partai nasionalis juga disini basisnya Islam jadi saya kira metode itu tidak tepat," katanya.

Meski begitu, Bukhori memang mengakui bahwa suara PKS memang mengalami penurunan. Untuk itu, PKS sudah melakukan beberapa persiapan untuk kembali memperoleh kejayaan seperti di Pemilu 1999.

Sementara itu, Ketua DPP PAN Bidang Politik Bima Arya sugiarto menuturkan, penurunan elektabilitas tidak ada hubungannya dengan ideologi Islam. Menurut dia, faktor figur dan kinerja suatu partailah yang menentukan semuanya.

"Tantangan terbesar bagi semua partai adalah membumikan retorika yang indah dan gagasan normatif ke dalam bahasa program, dan menyatukan antara kata dan perbuatan. Konsistensi dan kompetensi yang kemudian dinilai oleh rakyat," ucap Bima.

Menurut dia, dari tren survei sebetulnya suara PAN tetap stabil, tapi karena targetnya double digit, pihaknya tetap berkerja keras. "Strateginya dual track (dua jalur). Pertama, Jalur penguatan ketokohan Bang Hatta Radjasa sebagai Menko yang berprestasi dan jalur penguatan kelembagaan partai," katanya.

Bima melanjutkan, pihaknya juga sudah bentuk organisasi baru di bawah partai yangg telah menggarap segmen yang berbeda. "Kita pun terus fokus untuk membentuk kepengurusan sampai tingkat rayon (Rayonisasi)," ucapnya. (A-194/A-108)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar