jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 12 Mei 2011

Ketika Sebuah Gereja di Utah Membagi-Bagikan Al-Quran

Kaum perempuan dari komunitas Gereja Presbiterian dan delapan muslimah dari komunitas Muslim di Wasatch, Salt Lake City, Utah menggelar acara makan siang bersama pada Kamis (5/6).

Acara hari itu bukan sekedar makan siang biasa, tapi untuk lebih mempererat persahabatan, yang diharapkan bisa mendorong rasa saling pengertian antara kedua pemeluk agama dan sebagai ungkapan rasa terima kasih komunitas Muslim di kota itu atas inisiatif komunitas gereja yang menggelar kegiatan membagikan Qur'an beberapa hari yang lalu.

Ancara makan siang menyajikan berbagai makanan khas negara Muslim, seperti nasi biryani, hummus dan baklava yang dimasak di rumah warga Muslim, lalu dibawa ke gereja, disajikan dan dinikmati bersama-sama. Warga yang datang, baik muslim maupun kristiani, saling berpelukan, berbagi pengalaman, resep masakan dan alamat email.

Dua pekan yang lalu, Pastor Scott Dalgamo yang baru ditugaskan di Gereja Presbiterian Wasatch, menggagas ide agar para pemuka gereja mengumpullkan uang untuk membeli Al-Quran, lalu dibagi-bagikan. Ide itu juga untuk merespon tindakan seorang pastor Florida yang membakar Al-Quran sehingga memicu kemarahan umat Islam.

Akhirnya terkumpul uang 600 USD. Pihak gereja lalu memesan 70 Al-Quran ke toko buku The King's English Bookshop di Salt Lake City dan meminta toko buku itu untuk membagikannya pada para pengunjung yang datang. Pihak toko memajang Al-Quran gratis itu di rak buku pada Senin (2/5) dan dalam waktu 90 menit, Al-Quran itu langsung habis, hanya beberapa jam setelah tersiar kabar bahwa pasukan AS berhasil membunuh Usamah bin Ladin.


"Momennya sangat tepat. Warga sangat berterima kasih. Mereka ingin membacanya dan ingin tahu apa isi Al-Quran," kata manajer toko buku, Anne Holman.

Al-Quran gratis yang dibagikan hari itu, jumlahnya bertambah menjadi 90, karena organisasi Muslim "Muslims for Peace" ikut menyumbangkan 20 Al-Quran.

Seorang mualaf, Angela Young mengungkapkan, ia "sungguh dan sangat" terharu ketika mendengar gereja di Wasatch akan membagikan Al-Quran. "Senang rasanya melihat orang yang melawan perbuatan buruk dengan kebaikan," kata Young merujuk pada aksi bakar Quran yang dilakukan Pastor Terry Jones beberapa waktu lalu.

"Semoga kemesraan ini tak cepat berlalu," komentar seorang warga muslim yang hadir dalam acara makan siang itu. (ln/UtahNews)

Sumber: Dawany Blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar