Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belakang memang menjadi sorotan publik. Belum lagi selesai kisruh internal antara petinggi PKS dan pendiri PKS Yusuf Supendi, PKS kembali menjadi cibiran saat kadernya yang duduk sebagai anggota DPR, Arifinto, terpergok sedang nonton video porno.
Bagi Dewan Syariah (lembaga yudikatif) PKS, beberapa persoalan itu sebenarnya menunjukkan bahwa kader PKS juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
"PKS ini komunitas manusia biasa, bukan komunitas malaikat. Apa yang terjadi pada manusia biasa juga bisa terjadi pada kader-kader PKS. Untuk itulah kami (PKS) punya sistem yang bisa mengantipasi jika terjadi hal-hal seperti ini," ujar Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat saat berbincang dengan detikcom, Minggu (10/4/2011).
Meskipun begitu, PKS tetap memberikan sanksi yang tegas pada kadernya yang terbukti bersalah. PKS berjanji tidak ada akan melindungi siapa pun.
"Kan ada namanya tabayun (kroscek) ya, yang jelas yang salah tidak akan dilindungi. Karena kita ini manusia, zaman nabi saja ada masalah," katanya.
Beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini, akan menjadi pelajaran bagi PKS. PKS akan melakukan pembinaan pada kadernya lebih intens ke depan.
"Walaupun sebagai partai dakwah kita tetap melakukan pembinaan karakter para kader secara intens," tegas Surahman.
Terkait persoalan Arifinto, Dewan Syariah akan melakukan klarifikasi secepatnya. Dewan Syariah, lanjutnya, tidak akan memberikan keistimewaan pada Arifinto jika memang bersalah.
"Tentunya Dewan Syariah akan bekerja sesuai tugasnya. Kita akan meminta keterangaan kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Kapan? "Ya secepatnya," ucap Surahman tanpa merinci kapan rencana pemanggilan itu akan dilakukan. (lia/nvt)
Sumber: Detiknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar