SUKOHARJO. Pemkab Sukoharjo mendapatkan dana hibah Rp 2 miliar dari negara Australia. Bantuan dana tersebut akan diperuntukkan bagi pengembangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukoharjo.
“Dana tersebut baru bisa dicairkan pada tahun 2011 nanti,” ujar Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya usai rapat Paripurna di gedung DPRD Sukoharjo, Senin (27/9).
Dikatakan Bupati, dana hibah dari Australia itu diberikan melalui pemerintah pusat dan diteruskan ke Sukoharjo. Sebelumnya Pemkab yang diwakili Bupati sudah melakukan pembukuan tanda tangan naskah kesepakatan di Jakarta pada tanggal 23 September lalu. Namun terkait mekanisme teknis pencairan belum dibahas dalam forum tersebut.
“Surat resmi perjanjian belum ada dan hanya surat penandatanganan saja,” jelasnya.
Bupati menambahkan, dengan adanya bantuan hibah tersebut diharapkan pelayanan PDAM akan lebih berkualitas sehingga bisa membuat kepercayaan pada pihak asing kalau bantuan Rp 2 miliar tersebut tidak sia-sia. “Dimungkinkan bantuan hibah tersebut akan lebih fokus pada sisi pelayanan pada pelanggan sampai menambah pelanggan baru,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Sukoharjo Agus Santoso mengatakan, dana hibah dari Australia tersebut merupakan hibah terusan. Artinya, dana hibah melalui pemerintah pusat yang diteruskan ke Sukoharjo yang dinilai memiliki PDAM yang masuk kategori baik.
“Karena penilaian baik tersebut PDAM Sukoharjo mendapatkan bantuan hibah tersebut,” jelasnya.
Namun, terkait mekanisme teknis pencairan dari dana hibah itu belum ada sehingga belum bisa digunakan. Kemungkinan besar terkait pencairan dana itu baru bisa terealisasi pada awal tahun 2011. “Yang jelas bantuan dana hibah Rp 2 miliar tersebut akan diberikan pada PDAM untuk pengembangan Perusahaan PDAM,” paparnya.
Sumber: Harian Joglosemar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar