VIVAnews. Dituding curang saat kampanye pemilihan gubernur Sumatera Barat di Lapangan Imam Bonjol Padang, juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku siap hadapi gugatan.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sumbar Trinda Farhan Satria yang dihubungi VIVAnews mengaku, pihaknya berkampanye sesuai aturan. “Kalau dituding melibatkan warga negara asing (WNA) saat kampanye itu tidak benar sama sekali,” kata Trinda, Senin, 12 Juli 2010.
Pernyataannya itu merespons pernyataan saksi dari pasangan Golkar, Marlis Rahman-Aristo Munandar, yang menolak menandatangani hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Sumbar tingkat provinsi karena menilai pasangan koalisi PKS bermain curang. Bahkan, saksi Golkar dan pasangan nomor urut 1, Ediwarwan-Husni Hadi, menolak menandatangani hasil rekapitulasi penghitungan suara tadi sore.
“Saksi dari pasangan nomor urut 2 (Marlis-Aristo) membubuhkan catatan tentang hadirnya WNA dan Plt Walikota Padang Mahyeldi Ansyarullah (kader PKS) di kampanye Irwan-MK,” kata anggota KPU Sumbar bidang sosialisasi Husni Kamil Manik.
Trinda Farhan Satria tidak membantah terkait kehadiran WNA dan Mahyeldi Ansyarullah di kampanye terbuka Irwan-MK beberapa waktu lalu. Hanya saja, menurutnya, kehadiran dua orang tersebut tidak terlibat dalam kampanye Irwan-MK. “Mereka itu bukan juru kampanye dan kehadiran Mahyeldi telah dikoordinasikan dengan Panwas Pilkada,” ujar Trinda.
Sebelumnya, Mahyeldi juga telah didaftarkan sebagai jurkam pasangan Irwan-MK. Namun, batal sebagai jurkam karena pertimbangan kekosongan pemerintahan.
Terkait WNA yang hadir saat kampanye terbuka Irwan-MK di Lapangan Imam Bonjol, menurut Trinda, merupakan teman baik Irwan Prayitno saat berada di Malaysia. Ia mengakui, warga Negara Malaysia tersebut merupakan konsultan bisnis yang kebetulan hadir di Padang saat Irwan-MK berkampanye di Padang.
"Beliau (WNA) merupakan konsultan bisnis asal Malaysia yang memiliki jaringan kuat dengan perusahaan bisnis besar di negeri tersebut,” ujar Trinda.
Dia pun menolak tegas rumor WNA tersebut menyumbang dana untuk kampanye Irwan-MK.
Menurut dia, selama kampanye, pasangan yang juga didukung Partai Hati Nurani Rakyat tersebut, menghabiskan uang sekitar Rp6 miliar hingga Rp7 miliar yang didapatkan dari hasil sumbangan kader PKS. Hasil rekapitulasi hitungan suara KPU Sumbar, Irwan-MK berhasil meraih suara terbanyak dengan persentase 32,44 persen dari 2.027.780 suara sah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar