Jakarta. KPK sempat mencium adanya dugaan gratifikasi yang diterima DPRD DKI Jakarta terkait insiden bentrokan di area makam Mbah Priok. DPRD DKI Jakarta pun mengakui adanya iming-iming sejumlah uang kepada anggota dewan itu.
"Memang ada iming-iming sejumlah uang kepada dewan waktu rapat paripurna," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana saat dihubungi detikcom, Jumat (2/7/2010).
Pria yang akrab disapa Sani ini mengatakan, iming-iming itu diterima anggota dewan saat rapat paripurna tanggal 3 Juni 2010 lalu. Sani pun membenarkan kalau memang ada 10 anggota dewan yang akan dipanggil KPK.
Namun, Sani mengaku anggota dewan hanya diiming-imingi bukan menerima uang tersebut. "Setahu saya anggota tidak menerima, karena kita sudah mngeceknya ke masing-masing fraksi," terang politisi PKS ini.
Menurut Sani, jika iming-iming tersebut bukan dari Pemprov DKI. Ada pihak
tertentu yang ingin memperkeruh suasana sekaligus memanfaatkan kasus ini untuk kepentingan Pilkada 2012 mendatang.
"Bukan dari Pemprov. Tapi pihak ketiga yang ingin memancing di air keruh dan memanfaatkan kejadian ini untuk 2012 mendatang," jelasnya.
Sani tidak mengetahui berapa besar tawaran yang dijanjikan kepada anggota dewan. Sani pun enggan menyebutkan siapa pihak yang dimaksud.
"Kebetulan saya sendiri bukan orang yang langsung ditawari, tapi anggota yang lain dan mereka cerita kepada saya," tutupnya. (her/gus/detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar