SUKOHARJO. Kampanye damai antartiga pasangan calon bupati wakil bupati di Sukoharjo secara bersama-sama sudah dimulai Selasa (18/5). Kampanye bersama itu menandai awal masa kampanye yang akan berakhir hingga 30 Mei mendatang.
Namun begitu, pembagian tiga titik zona kampanye yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo dinilai rawan terjadi gesekan di antara pendukung masing-masing pasangan calon.
Ketua Panwas Kecamatan (Panwascam) Tawangsari, Dwijo Sutarmin menengarai, pembagian zona dan sistem kampanye yang ditetapkan oleh KPU rawan gesekan. Pasalnya, KPU menetapkan setiap harinya ada tiga pasangan yang secara bersamaan menggelar kampanye.
“Meski pelaksanaannya di zona yang berbeda-beda, tapi tetap saja rawan gesekan, terutama antarpara pendukung jika mereka berpapasan di jalan,” ujarnya, Selasa (18/5).
Dwijo menjelaskan, jika jadwal dibuat bersamaan seperti itu, pada saat kampanye berlangsung, kontrol terhadap para simpatisan tentu akan sulit. Sehingga bukan tidak mungkin simpatisan masing-masing calon masuk, menyusup, dan memprovokasi massa calon lain.
“Kondisinya mungkin akan berbeda, jika pelaksanaan kampanye hanya dilakukan dengan sistem bergantian atau satu hari hanya untuk kampanye bagi satu calon,” ujarnya.
Dwijo mencontohkan, misalnya salah satu pasangan dari Toha-Wahyudi, atau Titik Suprapti-Sutarto dan Wardoyo-Haryanto jadwal kampanye di zona 3 di Kartasura, sementara pasangan yang lain di tempat lain. Bisa terjadi, para simpatisan berpapasan di tengah jalan untuk mendatangi masing-masing lokasi kampanye pasangan yang didukungnya.
“Secara rasional gesekan seperti itu sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, jika ini sudah tidak bisa direvisi lagi, maka harus adanya pengawasan yang sangat ketat dari pihak keamanan. Masing-masing zona, termasuk wilayah jalan arah ke zona dan perbatasan harus diawasi ketat,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat (LPSEM) Sukoharjo, Wahyono Abdilah mengatakan, melihat kenyataan tersebut, dia menginginkan pihak keamanan seperti Polisi harus benar-benar siaga saat kampanye terbuka berlangsung nantinya.
“Berhubung masa kampanye sudah mulai digelar, Polisi harus benar-benar melakukan pengawasan yang all out demi menjaga kondusivitas pelaksanaan Pilkada Sukoharjo,” ujarnya.
Untuk menjamin kondisi tetap aman, Kapolres Sukoharjo, AKBP Suharyono mengimbau pada masing-masing tim sukses dari tiga pasangan calon untuk mematuhi ikrar janji kampanye damai yang sudah dilakukan.
Pesan itu disampaikan Kapolres dalam pembukaan kampanye damai ketiga pasangan Cabup dan Cawabup di kantor KPU setempat, Selasa (18/5). “Kami mengharapkan ikrar janji kampanye damai tidak hanya sebagai simbolik belaka tapi benar-benar harus dijalankan,” ujar AKBP Suharyono. (mal)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar