jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 18 Mei 2010

3 Calon Gelar Kampanye Damai

SUKOHARJO. Panasnya suasana internal di Partai Golkar Sukoharjo dan PDIP menjelang Pilkada 3 Juni, tampaknya tidak sampai terbawa dalam ikrar dan pawai kampanye damai bersama antartiga pasangan calon, Selasa (18/5).

Ketiga pasangan calon, Moh Toha-Wahyudi (Ha-Di), Titik Suprapti-Sutarto (TBR-Tarto) dan Wardoyo Wijaya-Haryanto (War-To) melakukan pawai damai bersama melintasi 12 kecamatan di Sukoharjo, dengan diiringi ratusan mobil dan sepeda motor.

Sebelum menggelar kampanye damai bersama, ketiga pasangan calon harus menandatangani ikrar janji kampanye damai yang difasilitasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah itu, diikuti tim sukses masing-masing pasangan yang juga tanda tangan.

Proses penandatanganan itu juga diikuti saksi-saksi yang ikut membukukan tanda tangan, di antaranya Bupati Sukoharjo, Ketua DPRD Sukoharjo, Polres Sukoharjo, Komandan Kodim 0726/Sukoharjo, Ketua Pengadilan, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua KPU dan Ketua Panwas.

”Kampanye damai ini bertujuan untuk mengenalkan pada masyarakat mengenai ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan maju dalam Pilkada Sukoharjo,”
ujar Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto.

Selain itu, jelas Kuswanto, kampanye damai tersebut merupakan representasi dari Pilkada Sukoharjo yang mencerminkan kedamaian, walaupun di tengah-tengah persaingan antara masing-masing pasangan calon.

”Ikrar janji kampanye ini juga menjadi salah satu komitmen yang harus dipatuhi oleh pasangan calon karena dimungkinkan mudah terjadi gesekan antar pendukung,” katanya.

Meriah


Karena itu, jelas Kuswanto kesembilan poin ikrar janji kampanye damai yang salah satunya berbunyi harus saling menghormati antara calon pasangan lain, haruslah benar-benar bisa dijalankan selama kampanye nanti.

”KPU menginginkan adanya kebersamaan dan damai saat pelaksanaan tahapan kampanye hingga pemilihan 3 Juni mendatang,” imbuhnya.

Menurut pantauan Joglosemar di depan PT Sritex, arak-arakan kampanye damai oleh tiga pasangan terlihat meriah. Selain itu, masing-masing calon juga membagi-bagikan kaus dan stiker bergambar pasangan calon pada setiap pengguna jalan dan masyarakat sepanjang jalan yang dilintasi.

Akibat arak-arakan tersebut, arus lalu lintas sempat terhambat karena pawai melibatkan sekitar ratusan mobil dan ribuan simpatisan masing-masing calon. (mal)


Sumber: Harian Joglosemar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar