jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Jumat, 14 Mei 2010

Penangkapan teroris membawa berkah

Sukoharjo (Espos). Penangkapan tiga orang yang diduga teroris di Desa Pandean, Baki, Sukoharjo memberikan berkah tersendiri kepada warga di sekitarnya. Penangkapan dugaan teroris oleh Densus 88 itu mengundang warga sekitar untuk berduyun-duyun ke sana.

Banyaknya warga yang ingin melihat lokasi penangkapan itu membuat kondisi jalan menjadi macet. Sepeda motor milik warga membanjiri jalan dan membuat perjalanan warga lain terhambat. Kondisi ini dimanfaatkan para pemuda Desa Pandean untuk membuka lahan parkir. Halaman luas milik warga yang berdekatan dengan lokasi penangakapan disulap menjadi area parkir.

Seketika, lahan itu telah disesaki sepeda motor warga yang penasaran dengan lokasi penggerebekan teroris tersebut. Salah satu tukang parkir,Trian, 17, mengaku sejak dibuka pukul 09.00 hingga 12.00, dirinya telah mengantongi uang sekitar Rp 50.000. “Teroris membawa berkah,” katanya sembari mengipas-ngipas uang pecahan ribuan di tangannya. Modal menjadi tukang parkir dadakan seperti Tiran tidak sulit. Selain memiliki lahan luas, modal yang harus disiapkan hanya spidol dan kertas pembungkus rokok.

“Juga modal suara dan peluit, kita teriak-teriak agar mereka mau parkir di sini, soalnya di sana juga ada tempat parkir,” tambahnya.

Setiap sepeda motor ia kenakan biaya parkir Rp 1.000. Garansinya, sepeda motor beserta helm dijamin aman. Parkir tiban ini juga membuat arus lalu lintas menjadi tertib dan berkurang kepadatannya. Salah satu warga, Trisno, mengaku tidak keberatan dengan parkir ini. “Yang penting aman, itu saja,” katanya singkat.

Pak Min, penjul es doger juga merasakan berkah penangkapan teroris ini. Pak Min yang juga warga Pandean ini mengaku dagangannya lebih laris. Bersama gerobaknya, ia tidak perlu keliling kampung untuk menjajakan es dogernya. “Cukup di sini sudah ramai,” kata Pak Min. Dagangan esnya, katanya, juga lebih cepat habis.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar