jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 22 April 2010

Menangkan Irwan-MK, Hidayat Nur Wahid ke Sumbar

Padang, (ANTARA). Dalam rangka turut memenangkan pasangan bakal calon Gubernur (bacagub) Irwan Prayitno- Muslim Kasim (Irwan-MK) pada pilgub Sumbar 2010, mantan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid, dijadwalkan akan berkunjung ke Sumbar, pada Minggu (18/4).

Kunjungan itu dilakukan dalam rangka, temu kader dan struktur PKS serta tokoh masyarakat. Dalam kunjungan tersebut, akan ikut Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishak, Ketua Majelis Syuro PKS, KH Hilmi Aminudin, serta mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhiyaksa Dault.

Hidayat Nur Wahid, Lutfi Hasan Ishak dan KH Hilmi Aminudin akan tampil sebagai pembicara dalam acara temu tokoh dengan tema, "Menuju Suatu Perubahan yang Lebih Baik" pada Minggu (18/4) tersebut.

Menurut Humas DPW PKS Sumbar, Erizal, kedatangan para petinggi PKS dan tokoh nasional ini, merupakan hadiah terindah dan istimewa bagi pasangan Irwan-MK, kader dan simpatisan PKS yang ada di Sumbar.

"Ini tidak pernah terjadi dalam perjalanan sejarah dakwah dan politik PKS di daerah-daerah, di Sumbar lah baru pertama kali terjadi," ujarnya.

Erizal menambahkan, ketua wilayah dakwah (wilda) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Chairul Anwar, menegaskan pemenangan Irwan-MK adalah harga mati. Seluruh kader akan bergerak siang malam memenangkan pasangan ini, ungkapnya.

"Walaupun bagi PKS menang-kalah tidak masalah, tetapi semua harus dibayar dengan konsekuensi perjuangan dan pengorbanan yang sungguh-sungguh dan ikhlas karena Allah,"
demikian Erizal.(cpw3/tdy)


Sumber: ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar