jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 01 September 2009
PKS: SBY Gentleman Soal Jatah Menteri
INILAH.COM, Jakarta. Langkah Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam merangkul semua partai, termasuk Partai Golkar dan PDIP dianggap PKS wajar. Partai itu mengaku tidak khawatir langkah itu akan membuat jatah menteri menjadi berkurang.
"Kita sudah ada kontrak dengan Pak SBY, beliau itu gentleman. Pasti kita diajak bicara," kata Wasekjen PKS Agus Purnomo, saat berbincang dengan INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (26/8).
Menurut Agus, dari 34 kursi menteri, kemungkinan tujuh kursi di antaranya diberikan kepada parpol koalisi. "Kan masih ada jatah 26 kursi lagi. Itu bisa dibagi untuk PDIP atau Golkar atau profesional," paparnya.
Pembagian jatah itu pun, menurut dia tidak akan mengghilangkan sikap kritis fraksi-fraksi pendukung pemerintah di DPR. "Dalam sistem presidensial, oposisi tidak wajib. Fraksi-fraksi bisa tetap mengajukan kritik. Beda dengan parlementarian, di mana oposisi vis a vis (berhadapan) dengan pemerintah," jelas Agus.
Dia juga menambahkan, mekanisme check and balances dalam sistem presidensial dilakukan di antara lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sehingga, bukan ditentukan parpol. [ikl/nuz]
http://inilah.com/berita/politik/2009/08/26/147033/pks-sby-gentleman-soal-jatah-menteri/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar