jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Jumat, 04 Desember 2009

Nasir Djamil: Rakyat Masih Bingung dengan Angket Century


JAKARTA, KOMPAS.com. Salah seorang inisiator hak angket atas kasus dana talangan kepada Bank Century, Nasir Djamil, berharap Panitia Angket Century tetap bekerja dalam koridor etika politik. Sebab, meskipun fraksi-fraksi DPR telah menyerahkan nama anggota-anggotanya, masyakarakat masih terkesan bingung.
"Masyarakat masih bingung. Bahkan mereka bertanya apa maunya DPR membentuk Panitia Angket Century," ujar Nasir, yang juga Wakil Sekretaris F-PKS.

Terkait periode kerja, Nasir mengatakan, pimpinan Dewan sebaiknya mengiznkan panitia angket adpat bekerja selama masa reses. Baginya, hal ini penting agar pansus bisa melakukan konsolidasi internal. "Soliditas panitia angket merupakan imunisasi ampuh dalam menghadapi pihak-pihak yang ingin mengembosi", ujarnya.

Konsolidasi internal panitia angket, lanjutnya, penting guna menyatukan sikap dan pikiran serta menginventarisasi masalah-masalah yang akan dibahas dalam panitia angket. "Sangat bagus jika Panitia Angket Century bisa mulai bekerja pada masa reses, sehingga pada masa sidang berikutnya, mereka tinggal memanggil pihak-pihak yang terkait dengan kasus century. Pansus harus efektif dan efisien dalam menggunakan waktu. Sebab jika terlalu lama, panitia angket akan kehilangan momentum", ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar