jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 23 Juni 2009
PKS Bantah Turunkan Survei SBY
PKS Bantah Turunkan Survei SBY
INILAH.COM, Jakarta. Elektabilitas SBY-Boediono mengalami penurunan sekitar 5% dalam waktu sebulan. Berdasarkan Survei Puskaptis, dukungan sebesar 5% itu ternyata beralih ke pasangan JK-Wiranto. PKS membantah, bila peralihan dukungan ke JK itu berasal dari kadernya.
"Tidak benar itu kalau kader PKS beralih mendukung JK-Wiranto. Kader PKS itu solid mendukung SBY-Boediono menang Pilpres 8 Juli nanti," ujar Wakil Ketua PKS bidang politik Zulkieflimansyah kepada INILAH.COM, Jakarta, Senin (22/6).
Menurut Zul, meski tim kampanye nasional JK Win menggunakan simbol-simbol keagamaan Islam yang mampu mempengaruhi pilihan masyarakat muslim, namun tidak akan cukup mampu menggoyang soliditas PKS terhadap SBY-Boediono.
"Kader PKS itu tidak ada yang terpengaruh oleh kampanye dari JK Win. Semua kader sudah sadar kalau kampanyenya itu sama saja politisasi agama," katanya.
Survei pertama Puskaptis dilakukan pada 11-17 Mei, menunjukkan Mega-Prabowo 24,29%, SBY-Boediono 57,39%, dan JK-Wiranto 12,27%. Sementara, di survei kedua pada 4-11 Juni, ternyata Mega-Prabowo mengalamai penurunan menjadi 22,17%, SBY-Boediono juga mengalami penurunan menjadi 52,15%. Sedangkan untuk pasangan JK-Wiranto, mengalami kenaikan sekitar 5% menjadi 17,20%.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar