jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Selasa, 23 Juni 2009
HNW: AM Fatwa contoh Teladan Politik
INILAH.COM, Jakarta. Gelar doktor kehormatan (HC) yang diterima salah satu pendiri PAN AM Fatwa, dianggap Ketua MPR Hidayat Nur Wahid sebagai imbalan yang pantas. Konsistensi dan pengabdiannya pada dunia politik merupakan tauladan.
"AM Fatwa adalah tokoh yang saya hormati. Beliau adalah senior saya, dan sekarang bersama saya di MPR," ujar Ketua MPR Hidayat Nurwahid usai acara penganugerahan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dalam Bidang Pendidikan Luar Sekolah, di UNJ, Jakarta, Selasa (16/6).
Hidayat mengatakan pendidikan sosial politik seperti yang diberikan Wakil Ketua MPR itu sangat bermanfaat bagi rakyat. "Saya harap pendidikan politiknya, bisa menjadi pembelajaran, pendidikan politik bagi bangsa Indonesia," kata mantan Presiden PKS ini.
AM Fatwa, menurut Hidayat telah mempraktekkan apa yang yang disebut sebagai politik tidak hanya teori. Tapi juga praktek dan kesantunan. Sehingga, diharapkan dia, pilpres dapat menjadi ajang pendidikan politik yang kongkret.
"Jadi rakyat mesti tahu bahwa dengan demokrasi mereka bisa menghadirkan solusi untuk bangsa dan negara" imbuhnya.
Dalam pidato penganugerahannya AM Fatwa menjelaskan bahwa sekarang ini langka keteladanan politik. Politik, tutur dia, dijadikan sebagai ladang oportunis bagi elit dan menjadi kotor, karena orientasinya hanya kekuasaan semata.
"Rakyat menjadi alat tawar-menawar, karena tidak ada landasan moral dan etika para elit. Politik diharapkan bisa bermartabat dan bermoral." terangnya
Selain itu, AM Fatwa juga menyatakan bahwa keteladanan diperlukan sebagai pembelajaran dari semua pihak. Sehingga tercipta atmosfer bernegara yang bermoral. Disinilah sikap kenegarawanan seseorang dipertaruhkan.
"Kenegarawanan bukan identitas yang berlandaskan jabatan tapi sikap dan perilaku yang bisa menjadi tauladan," pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar