Solo – Anggota
Komisi III DPRD Provinsi Jawa Tengah, M Rodhi menyatakan, rendahnya mutu
pendidikan tenaga kerja Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Karena itu salah satu langkahnya
adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),” jelas Rodhi,
saat memberi kuliah umum di Program Pascasarjana Universitas Islam Batik
(Uniba), Sabtu (26/3).
Hambatan lainnya, menurut Rodhi,
antara lain ketersediaan dan kualitas infrastruktur masih kurang.
Sehingga mempengaruhi kelancaran arus barang dan jasa. Sektor industri
yang rapuh karena ketergantungan impor bahan baku dan setengah jadi,
keterbatasan pasokan energi, dan lemahnya Indonesia menghadapi serbuan
impor bahkan sekarang produk impor Tiongkok sudah membanjiri Indonesia. Pemerintah, lanjutnya, telah membuat cetak biru dalam menghadapi MEA tersebut.
Sementara itu, kata Rodhi, terdapat
12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah, yaitu
tujuh sektor barang, yakni industri agro, otomotif, elektronik,
perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil,
serta lima sektor jasa, yaitu transportasi udara, kesehatan,
pariwisata, logistik, dan teknologi informasi.
Adapun langkah lain yang dilakukan
untuk menghadapi MEA, menurut Rodhi yaitu penguatan daya saing ekonomi,
program aku cinta Indonesia (ACI), penguatan sektor usaha mikro, kecil,
dan menengah (UMKM), perbaikan infrastruktur dan reformasi kelembagaan
dan pemerintahan.
Pada kesempatan itu, ketua panitia
kuliah umum, Agung Hardiyanto menjelaskan, tujuan acara ini yaitu
memberikan gambaran atau pandangan mahasiswa khususnya mahasiswa Program
Pascasarjana mengenai pasar bebas dan MEA, serta memberikan pembekalan
mahasiswa mengenai suatu pengetahuan atau informasi dengan menghadirkan
narasumber yang relevan. (Dhefi/Tya)
Sumber: PKS Online Jateng
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar